Analisis Forensik Dengan Menerapkan Metadata Dan Hash Studi Kasus Pada Rekaman Video
DOI:
https://doi.org/10.52958/iftk.v20i3.8770Keywords:
Analisis, Forensik, Metadata, HashAbstract
Penerapan metadata dan hash dalam analisis forensik sangat diperlukan dalam menentukan keaslian dari file rekaman video. Metadata merupakan hasil dari suatu informasi yang menyimpan suatu data terkait dengan informasi dari data yang di analisis yaitu dengan melakukan identifikasi dengan membedakan dari video yang dianalisis sedangkan Hash merupakan salah satu ilmu yang digunakan dalam mengubah informasi, jadi data yang diinput nantinya akan berubah menjadi kombinasi antara angka, huruf atau ada karakter lain yang juga terenkripsi dari sebuah file. Tools yang digunakan untuk menganalisis dan menentukan keaslian file yaitu tools forevid. Tools forevid dapat digunakan dalam menentukan keaslian file hash dan metadata dari video, dalam penggunaan tools forevid ini memperlihatkan dua file rekaman video asli dan video editan untuk dianalisis setelah itu akan dilakukan perbandingan yang bertujuan untuk mengetahui apakah file rekaman video tersebut asli atau hasil editan. Dari hasil yang didapat, tools forevid ini sangat efektif digunakan dalam mengidentifikasi file-file yang diperlukan dalam proses analisis kasus yang terjadi.
References
M. A. Kustian, “Analisis Forensik Penggunaan Fungsi Hash Dalam Menentukan Keaslian Video, Metadata Image Dan Magic Number File,” J. Sains, Nalar, dan Apl. Teknol. Inf., vol. 2, no. 2, pp. 10–16, 2023, doi: 10.20885/snati.v2i2.21.
M. M. Nist, “Analisis forensik untuk mendeteksi keaslian citra digital menggunakan metode nist,” no. October 2020, 2021, doi: 10.31598/jurnalresistor.v3i2.634.
U. H. Pidana, O. Gabriella, and A. Anes, “1 2 3 4,” vol. IX, no. 13, pp. 231–241, 2021.
G. Hendita, A. Kusuma, and I. N. Prawiranegara, “Analisa Digital Forensik Rekaman Video CCTV dengan Menggunakan Metadata dan Hash,” pp. 223–227.
J. T. Informatika, F. I. Komputer, and U. M. Riau, “Analisis Digital Forensik Rekaman Kamera CCTV Menggunakan Metode NIST ( National Institute of Standards Technology ),” vol. 5, no. 2, pp. 171–182, 2021.
“ANALISIS PERUBAHAN KARAKTERISTIK METADATA SHARING FILE MENGGUNAKAN METODE NIST ( NATIONAL INSTITUTE OF STANDARDS AND TECHNOLOGY ) TUGAS AKHIR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH 2023 M / 1444 H ANALISIS PERUBAHAN KAR,” 2023.
W. Abraham and H. Firmansyah, “Analisis Pembuktian Alat Bukti Closed Circuit Television (CCTV) Sebagai Alat Bukti Petunjuk,” J. Huk. Adigama, vol. 1, no. 2, p. 153, 2018, doi: 10.24912/adigama.v1i2.2741.
M. Fransiskus and N. P, “Analisis Digital Forensik Metadata pada Rekayasa Digital Image sebagai barang bukti Digital,” J. Sains Dan Komput., vol. 8, no. 01, pp. 1–5, 2024, doi: 10.61179/jurnalinfact.v8i01.439.
M. F. Abdillah, “Analisis Perbandingan Data Recovery Menggunakan Tools Forensik Berbasis Open Source Pada Linux,” pp. 1–57, 2023.
M. Unik and V. G. Larenda, “Analisis Investigasi Android Forensik Short Message Service (SMS) Pada Smartphone,” JOISIE (Journal Inf. Syst. Informatics Eng., vol. 3, no. 1, p. 10, 2019, doi: 10.35145/joisie.v3i1.414.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Redina Anjelina, Noviyanti P

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
KEBIJAKAN YANG DIAJUKAN UNTUK JURNAL YANG MENAWARKAN AKSES TERBUKA
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).






