PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, RISIKO BISNIS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013
DOI:
https://doi.org/10.35590/jeb.v2i1.702Keywords:
Asset Structure, Business Risks, Firm Size, Capital StructureAbstract
This study was conducted to proof the influence of asset structure, business risks, and firm size to capital structure in manufacturing industry registered at Indonesia stock exchanges in 2013. Population in this research 142 firms in manufacturing industry, and sample obtained amount 47 firms. Data was obtained from Finance Report 2013. The analysis technique used is multiple regression by SPSS 22.0 program and hypothesis testing t-statistic as well as F statistic. Result of this study shows that asset structure, business risks, and firm size simultaneously influence to capital structure with. Adjusted R2 amount of 0.125, which means that only 12,5% variance of capital structure can be described by 3 variables : asset structure, business risks, and firm size, while the rest 87.5% described by other variables out of this model. Partially, that asset structure and business risks have a positive and significant effect to capital stucture, while firm size has not significant effect to capital structure.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).