Pengaruh Defisit Anggaran, Foreign Direct Investment, dan Indeks Pembangunan Manusia terhadap Pertumbuhan Ekonomi ASEAN-5

Asean-5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam)

Penulis

  • Ariski Aria Admaja Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Feny Marissa Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Abdul Bashir Universitas Sriwijaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35590/jeb.v12i1.10871

Abstrak

  • Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh defisit anggaran, penanaman modal asing (PMA), dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina).
  • Desain/metodologi/pendekatan: Penelitian menggunakan data sekunder periode 2014–2023 dengan metode regresi data panel. Estimasi dilakukan menggunakan pendekatan Fixed Effect Model (FEM) untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap pertumbuhan ekonomi.
  • Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa defisit anggaran, PMA, dan IPM secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN-5.
  • Batasan penelitian/dampak: Penelitian ini terbatas pada periode waktu 2014–2023 dan hanya mencakup lima negara ASEAN, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi ke seluruh kawasan Asia Tenggara. Studi lanjutan disarankan untuk memperluas variabel dan cakupan negara agar diperoleh pemahaman yang lebih komprehensif.
  • Implikasi praktis: Temuan ini menekankan pentingnya kebijakan fiskal yang efektif, peningkatan iklim investasi yang kompetitif, serta pengembangan sumber daya manusia sebagai strategi pembangunan berkelanjutan di ASEAN.
  • Jenis makalah: Makalah penelitian

 

 

Kata Kunci: Pertumbuhan ekonomi; defisit anggaran; penanaman modal asing; indeks pembangunan manusia.

Diterbitkan

2025-07-30

Cara Mengutip

Ariski Aria Admaja, Marissa, F., & Bashir, A. (2025). Pengaruh Defisit Anggaran, Foreign Direct Investment, dan Indeks Pembangunan Manusia terhadap Pertumbuhan Ekonomi ASEAN-5: Asean-5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam). Ekonomi Dan Bisnis, 12(1), 40–58. https://doi.org/10.35590/jeb.v12i1.10871