ANALISIS KARAKTERISTIK KOMEDI PADA KUIS WAKTU INDONESIA BERCANDA NET.TV
DOI:
https://doi.org/10.33822/jep.v2i1.968Keywords:
Program Komedi, Kategori Humor Arthur Asa Berger, Karakteristik HumorAbstract
Televisi memiliki program-program yang diciptakan untuk mendukung perkembangan keberhasilannya. Hal ini membuat stasiun televisi berlomba untuk membuat program yang menarik baik itu dari segi konten acara, rangkaian acara atau penyajian acara. Seperti NET.TV yang membuat program komedi dengan kemasan kuis, yakni program komedi Waktu Indonesia Bercanda (WIB). Program ini mampu meciptakan sajian komedi dengan tayangan komedi yang tidak seperti biasanya.
Analisa kualitatif deskriptif ini menggunakan pendekatan teori kategori komedi dari Arthur Asa Berger, yang mengatakan bahwa kategori humor/komedi ada Language, Logic, Identity danActiondengan keseluruhan terdiri atas 31 dimensi. Keempat kategori dengan tigapuluh satu dimensi ini digunakan peneliti sebagai acuan dalam membedah karakteristik komedi yang ada pada program komedi Waktu Indonesia Bercanda NET.TV.
Kesimpulan dari analisis ini, bahwa dari tigapuluh satu dimensi pada empat kategori komedi, terdapat tujuh belas dimensi yang sering digunakan dalam program WIB di NET. Kategori languagemenjadi kategori yang paling banyak digunakan dalam program komedi ini, yakni ada sembilan dimensi, kemudian pada identitydan logicmasing-masing ada tiga dimensi yang sering digunakan, dan pada kategori action,hanya satu dimensi yang sering digunakan.
References
Ali, Lukman. (1997). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Berger, Arthur Asa. 2012. An Anatomy of Humor. United States of America : Transaction Publishers.
Mcquail, Denis. (2005). Mass Communication Theory, Fifth Edition. London: Sage Publications.
Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru dalam Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Remaja Rosda Karya.
Yusanto, Freddy, S. Sos., M.Ds., dan Esfandari, Agung Diah, B.A., M.Si. 2016. Produksi Progam Televisi. Yogyakarta: Deepublish.
Widjaja, A.W. 1983. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka yang tertunda
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).