Stand Up Comedy, Retorika Generasi Milenial
DOI:
https://doi.org/10.33822/jep.v1i02.955Keywords:
Stand Up Comedy, Retorika modern, milenialAbstract
Generasi milenial hadir dengan berbagai fenomena komunikasi baru. Generasi yang sarat ekspresi. Mengungkapkan kegelisahan dan kritik melalui media baru. Stand Up Comedy, merupakan gaya baru dalam berkomunikasi di ruang public. Mulai trend di Indonesia pada 10 tahun terakhir, Stand Up Comedy kini tengah menjadi sebuah hal yang awam dan diterima di kalangan milenial. Stand Up Comedy dapat dilihat dari sisi retorika, yakni adalah seni mengatur komposisi kata-kata dan kesan menarik yang ditujukan untuk mempengaruhi dan mengubah pendengar. Studi retorika sesungguhnya adalah bagian dari disiplin ilmu komunikasi, karena di dalam retorika terdapat penggunaan simbol-simbol yang dilakukan oleh manusia.
Retorika berhubungan erat dengan komunikasi persuasi, sehingga retorika juga dapat di katakan suatu seni dari mengkonstruksikan argument. Seorang comedian (pembicara) yang tertarik untuk membujuk pendengarnya untuk mempertimbangkan tiga bukti retoris yaitu logika (logos), emosi (pathos) dan etika/kredibilitas (ethos). Stand Up Comedy dalam pertunjukannya di hadapan public tidak bisa lepas dari tiga bukti retoris tersebut. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus eksploratif. Alasan yang mendasar penggunaan pendekatan tersebut karena permasalahan yang ada membutuhkan penggalian mendalam terhadap fakta dan data.
References
Berger, A. A. 2000. Media and Communication Research Methods. Thousand Oaks: Sage Publications. Bungin, B. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Creswell, J. W. 1998. Qualitative Inquiry and Research Design Choosing Among Five Traditions. London: Sage Publications. Crowley, S., & Hawhee, D. (2004). Ancient Rhetorics for Contemporary Students (third edition). New York
Pearson Longman Education. Crowley, S., & Hawhee, D.2004. From Ancient Rhetorics for Contemporary Students 3rd edition.
Pearson Longman. Effendi, O. U. 1981. Dimensi-dimensi Komunikasi. Bandung: Alumni.
Effendy, O. U. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung: Penerbit Mandar Maju.
Fiske, J. 1990. Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling Komprehensif. Bandung: Jalasutra.
Horner, W. B. 2000. Reinventing Memory and Delivery. In M. D. Goggin, Inventing Discipline: Rhetoric Scholarship in Honor of Richard E. Young. Urbana: National Council of Teachers of English
Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi, edisi 9, Jakarta: Salemba
Morissan. 2013. Teori Komunikasi: Individu hingga Massa. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Morissan dan Wardhani, Andy Corry. 2009. Teori Komunikasi tentang Komunikator, Pesan, Percakapan, dan Hubungan. Bogor: Ghalia Indonesia.
McQuil, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa, edisi 6. Jakarta: Salemba
Mulyana, D. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Rosda. Munandar, H., & Suherman, M. 2016. Aktivitas Komunikasi Pemerintahan Ridwan Kamil di Media Sosial.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2004. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Yogyakarta:
Tera. Rakhmat, J. 2004. Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.
Sobur, A. 2006. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya.
_______. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Toto Tasmara.1987. Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, t,t), hal. 156
Yudi Perbawaningsih, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Menyoal Elaboration Likelihood Model (ELM) dan teori retorika, jurnal ilmu komunikasi volume 9 nomor 1, juni 2012: 1-17)
Umaimah Wahid, Personal Branding Dan Retorika Komunikator Politik Pada Pemilukada Dki Jakarta 2017 (Analisis Retorika Atas Teks Pidato Sebagai Kandidat Gubernur Dan Wakil Gubernur Pada Penentuan Nomor Urut Peserta Pemilu), Prosiding Seminar asional Komunikasi Publik dan Dinamika Masyarakat Lokal Volume III, 2016, Universitas Bandar Lampung.
Hj. Kismiyati El Karimah, Rumawan Erlandia, Talitha Nindia Rahma, Pola Retorika Ridwan Kamil Dalam Twitter Prosiding Seminar asional Komunikasi Publik dan Dinamika Masyarakat Lokal Volume III, 2016, Universitas Bandar Lampung.
http://www.academia.edu/15492980/SEJARAH_AWAL_BERDIRINYA_STAND_UP_COMEDY_DI_DUNIA
Downloads
Published
Issue
Section
License
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka yang tertunda
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).