The Representasi Rekayasa Sosial dalam Film Unlocked (Analisis Semiotika Roland Barthes)
DOI:
https://doi.org/10.33822/jep.v7i1.7186Keywords:
representation, roland barthes, semiotics, social engineering, unlocked filmAbstract
This research is about the representation of social engineering in the film "Unlocked" using Roland Barthes' semiotics. This study aims to understand how social engineering is represented in the film "Unlocked." The research employs a descriptive qualitative method. The researcher collected data by analyzing film scenes that exhibit signs of social engineering. Data analysis was conducted using Roland Barthes' semiotic approach, complemented by Stuart Hall's representation theory. The results were drawn through triangulation techniques. The findings of this research indicate that "Unlocked" represents social engineering in the following forms: the denotative meaning of "Unlocked" represents social engineering as a criminal act carried out without a specific motive. The connotative meaning of "Unlocked" represents social engineering as this criminal act is executed through a series of staged patterns, starting from gathering victim information, developing relationships with the victim, exploiting the victim's information, launching an attack on the victim, and requiring professional assistance to complete the process. Victims of this crime are more vulnerable if they have low digital literacy. The mythic meaning in the film "Unlocked" represents social engineering as something that requires a work ethic such as discipline, consistency, and a refusal to back down in achieving its goals.
References
Asri, R. (2020). Membaca film sebagai sebuah teks: analisis isi film “nanti kita cerita tentang hari ini (nkcthi).” Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial, 1(2), 74. https://doi.org/10.36722/jaiss.v1i2.462
Azwar, A. (2022). Perubahan paradigma penelitian ilmu komunikasi (dari paradigma klasik marxisme - hegelian menuju paradigma kritis mazhab frankfurt). Ekspresi Dan Persepsi : Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(2), 237–246. https://doi.org/10.33822/jep.v5i2.4493
Balqis, F. (2023). 4 kasus peretasan di indonesia 2023: ada BFI finance hingga BSI. https://tirto.id/4-kasus-peretasan-di-indonesia-2023-ada-bfi-finance-hingga-bsi-gKFK
Dihni, V. A. (2022). Peretasan, bentuk serangan digital paling banyak terjadi di indonesia pada 2021. databoks.katadata.co.id. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/04/07/peretasan-bentuk-serangan-digital-paling-banyak-terjadi-di-indonesia-pada-2021.
Fadli, R. (2023). Benarkah tatapan mata psikopat punya ciri tersendiri? ini faktanya. https://www.halodoc.com/artikel/benarkah-tatapan-mata-psikopat-punya-ciri-tersendiri-ini-faktanya
Ghassani, A., & Nugroho, C. (2019). Pemaknaan rasisme dalam film (analisis resepsi film get out). Jurnal Manajemen Maranatha, 18(2), 127–134. https://doi.org/10.28932/jmm.v18i2.1619
Hidayah, I. R. (2020). Representasi social engineering dalam tindak kejahatan dunia maya (analisis semiotika pada film firewall). Tibanndaru : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 4(1), 30. https://doi.org/10.30742/tb.v4i1.905
Monica, M., & Luzar, L. C. (2011). Efek warna dalam dunia desain dan periklanan. Humaniora, 2(2), 1084. https://doi.org/10.21512/humaniora.v2i2.3158
Pinjungwati, G. T. (2023). Menebak kepribadian seseorang dilihat dari 5 bentuk dan warna frame kacamata. Fimela.com. https://www.fimela.com/lifestyle/read/5367622/menebak-kepribadian-seseorang-dilihat-dari-5-bentuk-dan-warna-frame-kacamata?page=5
Psikologi, I. (2023). Macam-macam tatapan mata dan artinya untuk membaca sifat seseorang. kumparan.com. https://kumparan.com/info-psikologi/macam-macam-tatapan-mata-dan-artinya-untuk-membaca-sifat-seseorang-201vvDElegP/full
Putong, R. C. (2023). Sinopsis unlocked, film netflix korea bikin penonton parno servis ponsel. wolipop.detik.com. https://wolipop.detik.com/entertainment-news/d-6578390/sinopsis-unlocked-film-netflix-korea-bikin-penonton-parno-servis-ponsel
Salahdine, F., & Kaabouch, N. (2019). Social engineering attacks: a survey. Future Internet, 11(4). https://doi.org/10.3390/FI11040089
Setyawan, S. (2017). Pola Proses Penyebaran Dan Penerimaan Informasi Teknologi Kamera DSLR. Komuniti, 9(2), 146–156.
Sobur, A. (2006). Analisis Teks Media : Suatu Pengantar untuk analisis Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing (4 ed.). PT. Remaja Rosdakarya.
Zharandont, P. (2015). Pengaruh warna bagi suatu produk dan psikologis manusia. Humaniora Binus, 2(Terminologi warna), 1086. https://journal.binus.ac.id/index.php/Humaniora/article/view/3158
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Azwar Azwar, Irvanti Auliana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka yang tertunda
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).