JARINGAN KOMUNIKASI INOVASI PEMBUDIDAYA PEMBESARAN IKAN KONSUMSI SKALA KECIL KABUPATEN BOGOR
DOI:
https://doi.org/10.33822/jep.v6i3.6462Keywords:
inovasi, jaringan komunikasi, pembesaran ikanAbstract
Pembangunan perikanan budidaya berkelanjutan secara global memberikan peluang sekaligus tantangan bagi negara berkembang sebagai pemasok terbesar untuk meningkatkan kapasitas pembudidaya serta pemanfaatan inovasi agar memiliki daya saing produk yang memenuhi standar keamanan pangan. Cara Budi Daya Ikan yang Baik (CBIB) merupakan inovasi pembesaran ikan konsumsi yang digulirkan pemerintah sejak tahun 2007 yang meliputi inovasi sarana prasarana produksi, inovasi benih, inovasi pakan, inovasi kesehatan dan obat, inovasi pengelolaan air, inovasi pemeliharaan lingkungan serta inovasi pengelolaan waktu panen dan pasca panen. Kabupaten Bogor memiliki lahan budidaya kolam air tenang terluas dan kontribusi produksi ikan konsumsi terbesar secara nasional menjadi pertimbangan pemilihan lokasi penelitian komunikasi inovasi berbasis jaringan komunikasi antarpembudidaya. Survey dilakukan dengan mewawancara 114 pembudidaya pembesaran ikan konsumsi skala kecil. Jaringan komunikasi menggambarkan relasi peristiwa komunikasi sehingga hasil analisis jaringan dapat digunakan sebagai strategi penyebaran informasi yang tepat sasaran oleh aktor dominan yang dapat menjangkau seluruh anggota dalam jaringan. Penelitian ini bertujuan menganalisis jaringan komunikasi inovasi pembesaran ikan konsumsi skala kecil Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat untuk menemukan aktor potensial dalam menyebarluaskan inovasi CBIB. Hasil menunjukkan sebagai Opinion leader dan star dalam jaringan komunikasi inovasi CBIB adalah pembudidaya, Ketua Kelompok serta PPS Kecamatan Ranca Bungur sekaligus sebagai liaison dan pencari informasi di wilayahnya sendiri, Pembudidaya, Ketua Kelompok serta PPS Kecamatan Kemang sekaligus sebagai bridge antar kelompok, serta pembudidaya Kecamatan Ranca Bungur. Aktor yang memiliki kedekatan dengan seluruh pembudidaya adalah pembudidaya sekaligus enumerator dari Kecamatan Gunung Sindur dan Pembudidaya Kecamatan Rumpin, sebagian besar pembudidaya aktif mencari informasi tentang inovasi sesuai dengan kebutuhan inovasi pembudidaya.
References
Alexander, K. A., & Abernethy, K. E. (2019). Determinants of socially-supported wild-catch fisheries and aquaculture in Australia (FRDC Project No 2017-158). FRDC.
[BPS], Badan Pusat Statistik. (2019). Statistik Indonesia 2019 Statistical Yearbook of Indonesia 2019. Badan Pusat Statistik.
BSN, Badan Standarisasi Nasional Republik Indonesia. (2019). Peraturan Badan Standarisasi Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Standarisasi Nasional Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Skema Penilaian Kesesuaian Terhadap Standar Nasional Indonesia Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakandan Perikanan.
Cahyandani, P. A., Riyantini, R., & Mahdalena, V. (2022). Pesan Persuasif “Periksa Leher Anda” Pada Instagram @Pitatosca Dan Perilaku Deteksi Dini Gangguan Tiroid. 5 (1), 71–80. https://doi.org/10.33822/jep.v5i1
Creswell, J. W. (2017). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed diterjemahkan oleh Ahmad Fawaid (VI). Pustaka Pelajar.
Dahuri, R. (2011). Paradigma Baru Pembangunan Indonesia Berbasis Kelautan.
Dedi, A., Suryani, A., & Cahyadi, E. R. (2015). Prospek Pengembangan Pembenihan Ikan Lele (Clarias sp.) di Desa Babakan Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor. 10 (1), 22–33.
[Disnakan] Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor. (2022). Buku Data Perikanan Tahun 2021 Kabupaten Bogor.
[DJBP] Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. (2022). Laporan Kinerja Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun 2022 Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Eriyanto, E. (2014). Analisis Jaringan Komunikasi Strategi Baru dalam Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya (1st ed.). Prenadamedia Group. www.prenadamedia.com
Gholifar, E., Abbasi, E., & Rezaei, A. (2019). Sustainable Aquaculture System: Institutional Scientific Collaboration Network in Alborz Watershed, Iran.
Gunawan, I., Purnaningsih, N., & Sugihen, B. G. (2017). Jaringan Komunikasi Pelaku Inovasi Agribisnis Kolam Ikan Air Deras Di Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. 15 (2), 56–68.
KEMSETNEG, Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. (2016). Undang Undang republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam.
[KKP], Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. (2007). Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep 02/Men/2007 tentang Cara Budidaya Ikan yang Baik.
[KKP], Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. (2020a). Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 17/Permen-Kp/2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan Dan Perikanan Tahun 2020-2024. Ditjen Perundang undangan Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia.
[KKP], Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. (2020b). Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 57/Permen-Kp/2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 17/Permen-Kp/2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan Dan Perikanan Tahun 2020-2024. Ditjen Perundang undangan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.
Leeuwis, C., & Aarts, N. (2011). Rethinking Communication in Innovation Processes: Creating Space for Change in Complex Systems. The Journal of Agricultural Education and Extension, 17(1), 21–36. https://doi.org/10.1080/1389224X.2011.536344
Muller, E., & Peres, R. (2019). The effect of social networks structure on innovation performance: A review and directions for research. 36, 3–19. https://doi.org/10.1016/j.ijresmar.2018.05.003
Nilsson, J. A., Johnson, C. R., Fulton, E. A., & Haward, M. (2019). Fisheries sustainability relies on biological understanding, evidence-based management, and conducive industry conditions. ICES Journal of Marine Science, 76(6), 1436–1452. https://doi.org/10.1093/icesjms/fsz065
Rahman, A., Nurlela, N., & Rifal, R. (2020). Pengarusutamaan Modal Sosial Dalam Pembangunan Perdesaan. 12 (1), 1–23.
Rogers, E. M., & Kincaid, D. L. (1981). Communication Networks Toward a New Paradigma for Research. The Free Press.
[SEKAB], Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. (2020). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024.
SETDA, Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor. (2021). Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023.
Sidharta, V., Arlena, W. M., Wahyono, E., & Wihard, D. (2021). Komunikasi Penyadaran Kritis Warga Perkotaan Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. 4(2), 249–258. https://doi.org/10.33822/jep.v4i2
Suharman, Nugroho, M., Muq’Asfa, M. W., & Murti, H. W. (2018). Inovasi, Teknologi dan Peningkatan Daya Saing Industri.
Sumardjo, S., Hubeis, A., Bintarti, A., Sedyaningsih, S., Rahman, A. S., & Rusli, Y. (2019). Komunikasi Inovasi (3rd ed.). Universitas Terbuka.
Tran, N., Rodriguez, U.-P., Chan, C. Y., Phillips, M. J., Mohan, C. V., Henriksson, P. J. G., Koeshendrajana, S., Suri, S., & Hall, S. (2017). Indonesian aquaculture futures: An analysis of fish supply and demand in Indonesia to 2030 and role of aquaculture using the AsiaFish model. Marine Policy, 79, 25–32. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2017.02.002
Turner, R. A., Polunin, N. V. C., & Stead, S. M. (2014). Social networks and fishers behavior: Exploring the links between information flow and fishing success in the Northumberland lobster fishery. Ecology and Society, 19(2), art38. https://doi.org/10.5751/ES-06456-190238
Zaki, T. M. (2017). Analisis Sumberdaya Dan Strategi Pengembangan Sektor Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Deli Serdang. 5 (2), 25–33.
Zakiyah, D. M. (2014). Pengembangan Perikanan Budidaya: Efektivitas Program Minapolitan dalam Pengelolaan Perikanan Budidaya Berkelanjutan di Kabupaten Gresik. JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA, 10(4), 453. https://doi.org/10.14710/pwk.v10i4.8171
Zulkarnain, Z. (2015). Analisis Hubungan Jaringan Komunikasi dengan Perubahan Taraf Penghidupan dan Pola Pikir dalam Pemberdayaan Pembudidaya Ikan di Kabupaten Kampar Riau. Institut Pertanian Bogor.
Zulkarnain, Z., Lubis, D. P., Satria, A., & Hubeis, M. (2016). Jaringan Komunikasi Dalam Kegiatan Produksi Dan Pemasaran Pada Pembudidaya Ikan Di Kabupaten Kampar, Riau. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 10(1), 115. https://doi.org/10.15578/jsekp.v10i1.1252
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 rini riyantini, Pudji Muljono, Iis Diatin, Dyah Gandasari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka yang tertunda
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).