STRATEGI KOMUNIKASI RESIKO BENCANA BAGI UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (STUDI PEMETAAN RESIKO BENCANA DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH)
DOI:
https://doi.org/10.33822/jep.v6i1.5529Keywords:
Strategi Komunikasi, Komunikasi Bencana, Pemetaan Bencana, Gempa, Banjir, Bengkulu TengahAbstract
Bengkulu Tengah sebagai bagian dari Provinsi Bengkulu yang merupakan daerah di wilayah kepulauan Sumatera termasuk daerah rawan bencana dengan spesifikasi identik pada bencana alam gempa dan banjir yang kerap berulang. Penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemetaan risiko bencana yang dilakukan oleh pemerintah daerah Bengkulu Tengah. Jika dalam penelitian sebelumnya, baru sampai pada tahapan melihat upaya komunikasi bencana yang dilakukan oleh pemerintah kota Bengkulu, maka penelitian ini akan secara khusus melihat upaya pemerintah kabupaten Bengkulu Tengah yang merupakan daerah rawan bencana di Provinsi Bengkulu. Dalam penelitian ini akan mengkaji konsep data (data), information (informasi), knowledge (pengetahuan) dan wisdom (kebijakan) dari pandangan Russell Lincoln Ackoff berdasarkan metode kualitatif studi kasus instrumental tunggal. Hasil penelitian menunjukkan kajian pemetaan resiko bencana di Kabupaten Bengkulu Tengah menghasilkan data berupa identifikasi bencana spesifik, lokasi berupa desa rawan bencana serta peta yang menunjukkan jenis bencana dan lokasi rawan bencana yang mampu menghasilkan kebijakan (wisdom) dari pemerintah daerah, dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui pendekatan Customer Focus yang menitikberatkan kepada masyarakat sebagai unsur utama dengan upaya sosialisasi melalui Perda no. 2 tahun 2013 tentang bangunan gedung, strategi tanggap langsung turun yang dilakukan oleh satuan tugas BPBD yang diterjukan untuk mengawasi setiap lokasi rawan bencana, serta menginformasikan pemetaan bencana melalui media surat kabar juga brosur yang dapat diambil di lokasi kantor BPBD dan Sekeretariat Pemerintah Daerah Bengkulu Tengah. BPBD juga memiliki poster yang dipasang dalam ukuran besar untuk menunjukkan titik-titik lokasi rawan bencana di Bengkulu Tengah.
References
Asteria, Donna. 2016. Optimalisasi Komunikasi Bencana Di Media Massa Sebagai Pendukung Manajemen Bencana. Jurnal Komunikasi ISKI. 01 (2016) 1-11
Creswell, John W. (2010). Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitaif dan Mixed. California: SAGE Publication.
Fadillah. Virgia (2019). Komunikasi Bencana dalam Penanganan Peristiwa Erupsi Gunung Agung. Skripsi. Universitas Negeri Sunan Ampel. Surabaya. http://digilib.uinsby.ac.id/33902/2/Virgia%20Fadillah_B76215072.pdf
Farid, Mukhammad and Nanik, Setyowati and Zainal, Muktamar (2019). Dampak Bencana terhadap Dinamika Kemiskinan (Studi Kasus di Provinsi Bengkulu). http://repository.unib.ac.id/id/eprint/20381
Rudianto. (2015). Komunikasi dalam Penanggulangan Bencana. Jurnal Simbolika /Volume 1/ Nomor 1 / April 2015
Setio, H. H. B. (2011). Komunikasi Bencana. Yogyakarta: Mata Padi Presindo. Wardyaningrum, Damayanti. (2016). Modal Sosial Inklusif dalam Jaringan Komunikasi Bencana. Jurnal Aspikom Vol 3, No 1
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Alfarabi Alfarabi, Lisa Adhrianti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka yang tertunda
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).