KONTROVERSI VIDEO LAST HOPE KITCHEN EPISODE PUDING BABI KURMA DI YOUTUBE (ANALISIS UNSUR SARA SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PIERCE)
DOI:
https://doi.org/10.33822/jep.v2i1.496Abstract
Video Last Hope Kitchen episode Puding Babi Kurma yang ditampilkan di channel YouTube milik Tretan Muslim dengan viewers lebih dari 275 ribu menimbulkan kontroversi karena dinilai mengandung unsur SARA. Kontroversinya terlihat dari percakapan dan gesture yang ditunjukkan oleh Muslim dan Coki seperti “Daging babi dicampur dengan sari kurma, babinya jadi halal atau kurmanya yang jadi haram?”. Tujuan dari penelitian adalah untuk menginterpretasikan unsur SARA dalam video Last Hope Kitchen episode Puding Babi Kurma. Penelitian ini menggunakan teori diskursus, ruang publik, critical discourse analysis, dan semiotika. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik analisis semiotika Charles Sanders Pierce, video dianalisis berdasarkan trikotomi semiotika yaitu tanda, objek, dan interpretasinya. Hasil penelitiannya adalah tanda berupa percakapan dan gesture, objek berupa simbol-simbol yang diperlihatkan dalam video menghasilkan makna bahwa Muslim dan Coki menampilkan video bergenre dark comedy yang masih sangat jarang ditampilkan di Indonesia dan mengandung unsur SARA. Konten komedi yang membawa unsur agama didalamnya sangat sensitif bagi masyarakat Indonesia.
Kata Kunci: Video Last Hope Kitchen, Kontroversi, SARA, Dark Comedy, Semiotika.
References
Buku dan Jurnal:
Durkheim, E. (2003). Sejarah Agama. Yogyakarta: Ircisod.
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tentang Hukum Hewan Ternak yang Diberi Pakan dari Barang Najis. (2012). Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, 3-4.
Ghafur, A. (2016). Critical Discourse Analysis Sebuah Model Analisis Sosial Kritis dalam Teks Media. OKARA Journal of Languages and Literature, Vol.02 No.10, 180.
Hardiman, F. B. (2009). Demokrasi Deliberatif. Yogyakarta: Kanisius.
Keputusan Fatwa Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tentang Penetapan Produk Halal. (2006). Fatwa Penetapan Produk Halal, 1-2.
Kholifah, S. (2014). Analisis Semiotika Pesan Sosial dalam Video "Takotak Miskumis" di YouTube. e-Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol.2 No.03, 138.
Leonardy, W. (2016). Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penistaan Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan Melalui Media Elektronik atau Jejarin Sosial. JOM Fakultas Hukum Vol. 03 No. 02, 8.
McQuail, D. (2012). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika.
Mutma, F. S. (2017). Pemaknaan Followers terhadap Gaya Hidup Selebgram (Studi Resepsi pada Viewers Vlog Akun Youtube Karin Novilda). Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol.01 No.01, 152-165.
Rulli, N. (2014). Teori dan Riset Media Siber. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sobur, A. (2013). Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Internet:
About Policies #Reporting and Enforcement. (2018). Youtube.com: https://www.youtube.com/intl/id/yt/about/policies/#reporting-and-enforcement. Diakses pada tanggal 7 November 2018
Kominfo. (2016, March 31). Siaran Pers Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2016 terkait Penyediaan Layanan Aplikasi dan/atau Konten Melalui Internet (Over The Top) Kominfo.go.id: https://www.kominfo.go.id/content/detail/7914/siaran-pers-no28pihkominfo32016-tentang-surat-edaran-nomor-3-tahun-2016-terkait-penyediaan-layanan-aplikasi-danatau-konten-melalui-internet-over-the-top/0/siaran_pers. Diakses pada tanggal 5 Desember 2018
Pandangan Sejumlah Ulama Perihal Status Najis Babi. (2016, October 5). Nu.or.id: http://www.nu.or.id/post/read/71753/pandangan-sejumlah-ulama-perihal-status-najis-babi. Diakses pada tanggal 7 Januari 2019
Putri, A. W. (2018, October 24). Tayangan Youtube Babi-Kurma dan Genre Dark Comedy yang "Provokatif". Tirto.id: https://www.google.co.id/amp/s/amp.tirto.id/tayangan-youtube-babi-kurma-dan-genre-dark-comedy-yang-provokatif-c8ra. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2018
Sun, S. (2017, December 30). 6 Dasar dalam Membuat Konten Channel Youtube-mu. Wehype.id: https://wehype.id/index.php/2017/12/30/6-dasar-dalam-membuat-konten-channel-youtube-mu. Diakses pada tanggal 9 November 2018
Downloads
Published
Issue
Section
License
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka yang tertunda
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).