STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASI ONLINE DALAM RELATIONSHIP MARKETING
(STUDI KASUS PADA BISNIS NETWORK MARKETING PT HARMONI DINAMIK INDONESIA)
DOI:
https://doi.org/10.33822/jep.v6i2.4904Keywords:
Instagram, Komunikasi Persuasif, Network Marketing, Relationship MarketingAbstract
Kemunculan platform digital membawa perubahan signifikan dalam aktivitas komunikasi pemasaran, di mana pelaku bisnis semakin mudah menjangkau target pasarnya. Namun, di samping penggunaan teknologi digital ini, diperlukan upaya menjalin hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan. Salah satu bisnis yang menerapkan relationship marketing ini adalah bisnis network marketing. Pada dasarnya, bisnis ini merupakan bisnis yang di lakukan secara door to door. Namun kondisi COVID-19 membuat pelaku network marketing saat ini bertransformasi menjalankan fungsi komunikasi pemasarannya pada basis online. Riset tentang network marketing umumnya membahas mengenai motivasi dan strategi pemasaran yang digunakan dalam memasarkan bisnisnya. Namun, belum ditemukan riset yang secara khusus meneliti bagaimana komunikasi persuasi dalam relationship marketing menjadi suatu strategi komunikasi pemasaran dalam pemasaran jaringan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi persuasi dalam relationship marketing yang dilakukan oleh pelaku bisnis network marketing di dalam memasarkan bisnis di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada bisnis network marketing PT Harmoni Dinamik Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa relationship marketing dan taktik persuasif memiliki peran dalam menyebarkan informasi yang dapat membangun kedekatan serta memotivasi para member dalam bisnis network marketing. Enterpriser melakukan pemasaran melalui media sosial Instagram dengan pendekatan yang lebih soft melalui sharing, membangun bonding dan personal branding dengan memperlihatkan komunitas positif, serta mempersuasi dengan menggali ketakutan positif. Pemasaran melalui media sosial Instagram mempermudah percepatan bisnis dan menjangkau member.
References
Alodia, A. Y., Prastyanti, S., & Marhaeni, D. P. (2021). Strategi Komunikasi Persuasif Upline pada Aktivitas Prospek Program 3I-Networks PT. AJ Central Asia Raya. Jurnal Sosial Sains, 1(1), 9–16.
Aydin, M. (2013). Product Placement Efficiency in Marketing Communication Strategy. International Joiurnal of Business and Management, 8, 12.
Azanda, S. H. (2016). Pemasaran secara Relasional pada Niche dalam Media Sosial (Analisis Komunikasi Pemasaran Online Shop Pakaian Big Size dalam Jejaring Media Sosial). Universitas Indonesia.
Baron, S., Conway T., & Warnaby, G. (2010). Relationship Marketing A Customer Experience Approach. Sage Publications.
Constantin, C. (2009). Multi-Level Marketing-A Tool of Relationship Marketing. Economic Sciences, 2(51), 6.
Dainton, M., & Zelley, E. D. (2019). Applying Communication Theory for Professional Life: A Practical Introduction. Sage Publications.
Ferguson, C. Y., Paramita, H., & Ratnasari, I. (2021). Relationship Marketing Activities in Building Customer-Oriented Marketing Services. Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi, 9(2), 65–69. https://doi.org/10.21070/kanal.v9i2.1014
Franco, W., & Gonzalez-Perez, M. A. (2016). International expansion opportunities for multi-level marketing via personal networks: An ethnographic study from Colombia. International Journal of Business and Society, 17(1), 28–46. https://doi.org/10.33736/ijbs.509.2016
HDI. (2021). HDI In 5. HDI Business Book.
Hendri, E. (2019). Komunikasi Persuasif, Pendekatan dan Strategi. Remaja Rosdakarya.
Jain, S., Singla, B. B., & Shashi, S. (2015). Motivational factors in multilevel marketing business: A confirmatory approach. Management Science Letters, 5, 903–914. https://doi.org/10.5267/j.msl.2015.8.006
Jay, J. (2021, January 20). Tren Bisnis Produk Clover Honey, Plus Minus dan Peluang Keuntungan. Mediaini.Com. https://mediaini.com/bisnis/2021/01/20/36738/tren-bisnis-produk-clover-honey-plus-minus-dan-peluang-keuntungannya/?amp=1
Koroth, A. A., & Sarada, A. K. (2012). Significance of Relationship in Multilevel Marketing and its effect on Business Outcome. IOSR Journal of Business and Management, 3(6), 26–36. https://doi.org/10.9790/487x-0362636
Lin, L. F., Li, Y. M., & Wu, W. H. (2015). A social endorsing mechanism for target advertisement diffusion. Information and Management, 52(8), 982–997. https://doi.org/10.1016/j.im.2015.07.004
Luarn, P., Huang, P., Chiu, Y. P., & Chen, I. J. (2016). Motivations to engage in word-of-mouth behavior on social network sites. Information Development, 32(4), 1253–1265. https://doi.org/10.1177/0266666915596804
Mizanie, D., & Irwansyah, I. (2019). Penggunaan Social Network Site (SNS) Instagram Sebagai Media Pemasaran Geriliya Digital. Jurnal Komunikasi, 10(2), 89–98. https://doi.org/10.31294/jkom.v10i2.5655
Kotler, P. (2005). According to Kotler. PT Bhuana Ilmu Populer.
Priansa, D. J. (2017). Komunikasi Pemasaran Terpadu Pada Era Media Sosial. Pustaka Setia.
Purwadi, M. (2020, December 22). HDI-BenihBaik Kolaborasi untuk Pendidikan Anak di Panti Asuhan. Sindonews.Com. https://edukasi.sindonews.com/read/277528/212/hdi-benihbaik-kolaborasi-untuk-pendidikan-anak-di-panti-asuhan-1608660757?showpage=all
Septiana, N. (2018). Strategi Komunikasi Persuasif Personal Selling Anggota Paytren dalam Melakukan Network Marketing di Pekanbaru. JOM FISIP, 5(1).
Steinhoff, L., & Palmatier, R. W. (2021). Commentary: Opportunities and challenges of technology in relationship marketing. Australasian Marketing Journal, 29(2), 111–117. https://doi.org/10.1016/j.ausmj.2020.07.003
Tauhid, M. I., & Pramonojati, T. A. (2023). Konten Microblog Akun Instagram @tempatpulang sebagai Media Kognisi Pola Minum Kopi yang Sehat. Ekspresi dan Presepsi: Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol 6, No 1. http://dx.doi.org/10.33822/jep.v6i1.4406
Thaichon, P., Liyanaarachchi, G., Quach, S., Weaven, S., & Bu, Y. (2019). Online relationship marketing: evolution and theoretical insights into online relationship marketing. Marketing Intelligence and Planning, 38(6), 676–698. https://doi.org/10.1108/MIP-04-2019-0232
Yukl, G. (2013). Leadership in Organization. Pearson.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Qisty Amanda Deviacita
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka yang tertunda
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).