“JAMANG SANGSANG” IDENTITAS LAKI-LAKI SUKU BADUY, DESA KANEKES, KECAMATAN CIBOLEGER, KABUPATEN LEBAK, BANTEN
DOI:
https://doi.org/10.33822/jep.v5i1.3398Keywords:
Jamang Sangsang, Suku Baduy, Filosofi, Identitas BudayaAbstract
Salah satu identitas kearifan lokal yang masih dipertahankan oleh masyarakat Baduy adalah “Jamang Sangsang” atau pakaian alam yang serba biru gelap (warna tarum). Tujuan penelitian ini untuk mengungkap kearifan budaya lokal “Jamang Sangsang” pakaian alam laki-laki suku Baduy. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Baduy luar di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Kabupaten Lebak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa kearifan lokal yang dimiliki oleh Jamang yaitu pengguna Jamang dapat dipakai oleh laki-laki dan perempuan. Jamang hanya memiliki dua warna, yaitu hitam dan putih yang berbahan dasar dari kapas. Bahan utama dalam pembuatan dan pewarnaan Jamang yaitu memanfaatkan bahan alam dari tumbuhan dan lumpur. Terdapat larangan khusus dalam pembuatan Jamang, diantaranya larangan pembuatan Jamang bagi perempuan yang sedang menstruasi dan bulan-bulan tertentu suku Baduy. Pemerintah perlu memberikan dukungan agar identitas budaya Jamang tetap terjaga, diantaranya dengan subsidi dalam penjualan produk Jamang, sosialisasi identitas Jamang pada media daring, dan ikut serta memakai Jamang pada acara resmi Pemerintah.
Downloads
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka yang tertunda
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).