KOMUNIKASI PASANGAN MENIKAH ANTAR BUDAYA SIPIL DENGAN MILITER MELALUI PENDEKATAN TEORI MANAJEMEN IDENTITAS
DOI:
https://doi.org/10.33822/jep.v4i1.2617Keywords:
Komunikasi Antarbudaya, Negosiasi Identitas, Teori Manajemen IdentitasAbstract
Penelitian ini mendeskripsikan manajemen identitas pasangan menikah berbeda budaya sipil dengan militeryang berdampak pada komunikasi mereka saat beradaptasi. Identitas selalu mengalami perubahan dan identitas setiap pasangan tidak akan sama satu dengan yang lain, seperti: identitas suku, agama, usia, keluarga, lingkungan sosial, organisasi, dll. Proses manajemen identitas yang terjadi diantara kedua pasangan berbeda budaya sipil dengan militer akan diuraikan melalui tiga fase manajemen identitas dari Cupach & Imahori yaitu: trial and error, enmeshment, and renegotiation. Penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivis dengan menggunakan teori manajemen identitas Sifat penelitian adalah deskriptif dan memakai metode fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini terungkap bahwa pasangan yang memiliki banyak perbedaan lebih sulit melakukan proses renegotiation yakni mengelola face diri sendiri atau face pasangan dengan mencari persamaan perspektif apakah mengutamakan nilai atau norma budaya sendiri sebagai warga sipil atau mengutamakan nilai atu norma sebagai militer.
References
Canary, D. J., & Dainton, M. (2003). Maintaining relationships through communication: Relational, contextual, and cultural variations. Maintaining Relationships Through Communication: Relational, Contextual, and Cultural Variations, 1–337. https://doi.org/10.4324/9781410606990
Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset (memilih diantara lima pendekatan). In Penelitian Kualitatif.
Cupach, W., & Spitzberg, B. (2010). Identity Management and Competence in Interpersonal and Intercultural Relationships : Scholarly Contributions of Tadasu Todd Imahori(In Memory of Professor Tadasu Todd Imahori). Human Communication Studies, 38, 61–72. https://doi.org/10.20698/hcr.38.0_61
Hidayat, D. (2014). Social and Cultural Identity Pendekatan Face Negotation Theory dan Public Relations Multikulturalism Negara Jerman-China dan Indonesia. Jurnal ASPIKOM, 2(2), 115. https://doi.org/10.24329/aspikom.v2i2.64
Kim, Y. Y. (2018). Becoming Intercultural: An Integrative Theory of Communication and Cross-Cultural Adaptation. In Journal of Materials Processing Technology. SAGE Publication. http://dx.doi.org/10.1016/j.cirp.2016.06.001%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.powtec.2016.12.055%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.ijfatigue.2019.02.006%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.matlet.2019.04.024%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.matlet.2019.127252%0Ahttp://dx.doi.o
Kim, Y. Y., & Gudykunst, W. B. (2013). Teaching intercultural communication. In Teaching Communication: Theory, Research, and Methods.
Lee, P. W. (2008). Stages and transitions of relational identity formation in intercultural friendship: Implications for identity management theory. Journal of International and Intercultural Communication, 1(1), 51–69. https://doi.org/10.1080/17513050701690918
Martin, J. N., & Nakayama, T. K. (2009). Intercultural Communication in Contexts (5th Edition). In The Routledge Handbook of Language and Intercultural Communication.
Merrigan, G. (2017). Identity Management Theory. The International Encyclopedia of Intercultural Communication, 1984, 1–9. https://doi.org/10.1002/9781118783665.ieicc0038
Ni, L., & Wang, Q. (2011). Anxiety and uncertainty management in an intercultural setting: The impact on organization-public relationships. Journal of Public Relations Research, 23(3), 269–301. https://doi.org/10.1080/1062726X.2011.582205
Patton, M. Q. (2014). Qualitative Research & Evaluation Methods. SAGE Publication.
Romano, D. (2018). Intercultural Marriage: Promises & Pitfalls. In Journal of Materials Processing Technology (Vol. 1). Intercultural Press.
Samovar, Larry A; Porter, Richard E; McDaniel, Edwin R; Roy, C. S. (2013). Communication between Cultures 8th Edition. In Wadsworth Cengage Learning.
Suryandari, N. (2020). Teori Manajemen Identitas: Kajian tentang Faceworks dalam Hubungan antar Budaya. Jurnal Komunikasi, 14(1), 95–104. https://doi.org/10.21107/ilkom.v14i1.7171
Ting‐Toomey, Stella, Chung, L. C. (2012). Understanding Intercultural Communication (Second). Oxford University Press.
Vangelisti, Anita L & Perlman, D. (2006). The Cambridge Handbook of Personal Relationships. In The Cambridge Handbook of Personal Relationships. https://doi.org/10.1017/cbo9780511606632
Downloads
Published
Issue
Section
License
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka yang tertunda
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).