Penerapan Media Relations dalam Mempertahankan Reputasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.33822/jep.v3i1.1519Keywords:
Media relations, reputasi, humas pemerintahAbstract
Sektor pertanian di Indonesia adalah salah satu sektor terpenting bagi perekonomian bangsa, karena Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan berbagai macam produk dari usaha pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Kekayaan alam Indonesia yang melimpah terutama sektor pertanian menjadikannya sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Dibawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman wajah pertanian Indonesia terus menunjukan taringnya kepada dunia dengan beberapa perubahan besar yang dilakukan. Perubahan besar yang telah dilakukan Kementerian Pertanian Republik Indonesia bukan berarti dalam perjalanannya tidak mengalami permasalahan. Adanya berita negatif di media massa membuat masyarakat terbayang akan buruknya kinerja Kementerian Pertanian RI. Setiap pemberitaan negatif yang menyangkut Kementerian Pertanian RI akan memberikan dampak buruk bagi reputasi yang selama ini sudah dibangun dengan susah payah. Dibutuhkan suatu strategi tertentu, dan juga upaya-upaya konkrit dalam menjalin hubungan baik antara organisasi dan media massa dalam hubungan media atau media relations. Hubungan media yang baik akan menghasilkan pemberitaan yang baik pula di media massa. Dari pemberitaan tersebut, maka akan membentuk reputasi yang baik dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap suatu lembaga/instansi. Oleh karena itu untuk mempertahankan reputasi, humas Kementerian Pertanian melakukan media relations. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan media relations dalam mempertahankan reputasi Kementerian Pertanian RI. Konsep yang digunakan pada penelitian ini adalah humas pemerintah, media relations dan reputasi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini adalah dengan melakukan media relations humas Kementerian Pertanian RI berhasil memepertahankan reputasinya walaupun diterpa beberapa pemberitaan negatif. Hal tersebut karena kejujuran humas dalam memberikan indormasi serta pengelolaan relasi, mengembangkan jaringan dan mengembangkan strategi yang sudah berjalan dengan baik. Sehingga, setiap berita negatif yang menimpa Kementerian Pertanian RI tidak bertahan lama.
References
Abdullah, A. (2001). Press Relation: Kiat Berhubungan dengan Media Massa (Cetakan kedua). Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Anggoro, L. (2005). Teori dan profesi kehumasan. Jakarta: Bumi Aksara
Ardianto, E. (2013). Hanbook of Public Relations: Pengantar Komprehensif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
CNNIndonesia,https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180919224053-92-331586/polemik-impor-beras-menko-darmin-salahkan-data-kementan
Creswell. (2013). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Cutlip, S.M. Allen H.C & Glen M.B. (2009). Effective Public Relations: Edisi Kesembilan Cetakan Ketiga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Emzir. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Cet. 4. Jakarta: Rajawali Pers
Firsan, N. (2009). Krisis PR Strategi Public Relations Menghadapi Krisis, Mengelola Isu, Membangun Citra, dan Reputasi Perusahaan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Hidayat, F. (2018). Korupsi Pupuk, Eks Pejabat Kementan Dituntut KPK 8 Tahun Penjara. Detik.com, https://news.detik.com/berita/d-4291634/korupsi-pupuk-eks-pejabat-kementan-dituntut-kpk-8-tahun-penjara
Indrawan, R. & Yaniawati, P. (2016). Metodologi Penelitian. Bandung: PT. Refika Aditama
Iriantara, Y. (2011). Media Relations: Konsep, Pendekatan, Dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Jefkins, F. (2004). Public Relations, ed kelima. Jakarta: Erlangga
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. (2011). Pertanian.go.id. (2018). Kementerian Pertanian Raih Penghargan Pengelola Informasi Publik. Diakses pada http://www.pertanian.go.id/home/index.php?show=news&act=view&id=3450
Kriyantono, R. (2012). Public Relations & Krisis Management: Pendekatan Critical Public Relations Etnografi Kritis & Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Moleong, L. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Neuman, W. L. (2013). Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif ed. 7. Jakarta: PT Indeks
Pedoman Umum Tata Kelola Kehumasan di Instansi Pemerintah. Diakses padahttp://jdih.ristekdikti.go.id/v0/?q=system/files/perundangan/1694813004.pdf
Prayudi. (2008). Manajemen Isu dan Tantangan: Pendekatan Public Relations. Yogyakarta: Pustaka Adipura
Pujileksono, S. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Malang: Intrans Publishing
Putra, I. (2008). Manajemen Hubungan Masyarakat. Jakarta: Universitas Terbuka
Rika, H. (2018). Polemik Impor Beras, Menko Darmin Salahkan Data Kementan.
Ruslan, R. (2016). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers
Saputra, W. & Nasrullah, R. (2011). Public relations 2.0 teori dan praktik public relations di era cyber. Jakarta: Gramata Publishing
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wardhani, D. (2008). Media Relations Sarana Membangun Reputasi Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Wasesa, S.A. & Macnama, J. (2013). Strategi Public Relations. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Widjaja. (2010). Komunikasi: Komunikasi dan hubungan masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara
Yadin, D. (2014). Public relations – Frank Jefkins disempurnakan oleh Daniel Yadin(Edisi Kelima). Jakarta: Erlangga
Downloads
Published
Issue
Section
License
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka yang tertunda
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).