Interaction of Hot Work Climate on Physiological Responses of Apron Employees at Sultan Hasanuddin Airport, Makassar
Abstrak
Latar Belakang: Area apron bandara merupakan lingkungan kerja dengan paparan panas tinggi yang berpotensi menimbulkan gangguan fisiologis pada pekerja. Paparan ini, jika melebihi ambang batas adaptasi tubuh, dapat menyebabkan stres panas dan gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi antara iklim kerja panas dengan perubahan respons fisiologis pada karyawan apron di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan deskriptif analitik. Sampel sebanyak 67 responden diambil secara purposive dari karyawan PT. Gapura Angkasa yang bekerja di area apron. Variabel bebas adalah iklim kerja panas (ISBB), dan variabel terikat adalah denyut nadi dan saturasi oksigen sebelum dan setelah bekerja. Analisis data menggunakan uji paired samples t-test dengan p < 0,05.
Hasil: Nilai ISBB rata-rata sebesar 29,9°C dikategorikan tidak memenuhi syarat. Terdapat peningkatan signifikan denyut nadi setelah bekerja (p = 0,000), serta penurunan signifikan saturasi oksigen (p = 0,000). Sebagian besar pekerja juga bekerja lebih dari 40 jam/minggu dan memiliki masa kerja yang panjang, yang turut memperbesar risiko terhadap beban panas.
Kesimpulan: Iklim kerja panas berpengaruh signifikan terhadap respons fisiologis pekerja di area apron, ditandai dengan peningkatan denyut nadi dan penurunan saturasi oksigen. Diperlukan pengendalian risiko dan pemantauan fisiologis secara berkala untuk melindungi kesehatan dan keselamatan kerja karyawan apron.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Health Safety Environment

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
