HUBUNGAN PEKERJAAN IBU DENGAN KELAHIRAN BAYI PREMATUR DI INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.52020/.v6i3.4480Kata Kunci:
bayi prematur, pekerjaan ibu, IndonesiaAbstrak
Hubungan pekerjaan ibu dengan kelahiran prematur di Indonesia berdasarkan hasil penelitian yang ada saat ini masih menunjukkan ketidakkonsistenan hasil. Untuk itu penelitian ini bertujuan menguji kembali hubungan pekerjaan ibu dengan kelahiran bayi prematur. Penelitian menggunakan desain kasus dan control melibatkan convenience sample ibu dan 100 bayi prematur sebagai kasus, dan 100 ibu dan bayi cukup bulan sebagai kontrol. Data diambil dari rekam medis sebuah rumah sakit daerah milik Provinsi Jawa Tengah yang berlokasi di kabupaten Banyumas. Instrumen menggunakan lembar pengumpulan data yang didesain peneliti dan nilai Item Content Validity sebesar 1. Data dianalisis dengan uji univariate, Kolmogorov Smirnov, dan Chi-Square. Penelitian tidak menemukan adanya hubungan pekerjaan ibu dengan kelahiran bayi prematur (p=0.077). Pekerjaan ibu dalam penelitian ini dikategorikan berisiko dan tidak berisiko hanya berdasar jenis pekerjaan tanpa memperhatikan detail kualitas dari pekerjaan itu sendiri. Hal ini mungkin menjadi penyebab tidak ditemukannnya hubungan antara pekerjaan ibu. Untuk itu, riset di masa mendatang harus dilakukan dengan memfokuskan pada detail karakteristik pekerjaan dalam kaitannya dengan kelahiran bayi prematur. Hasil penelitian ini menunjukkan kelahiran bayi
Referensi
Anasari, T., & Pantiawati, I. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan Preterm Di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Jurnal Kebidanan, 8(1), 94-109.
Blencowe, H. (2020). Counting the smallest: data to estimate global stillbirth, preterm birth and low birthweight rates. London School of Hygiene & Tropical Medicine. Retrieved from https://researchonline.lshtm.ac.uk/id/eprint/4655794/
Blencowe, H., Cousens, S., Chou, D., Oestergaard, M., Say, L., Moller, A.-B., . . . Lawn, J. (2013). Born too soon: the global epidemiology of 15 million preterm births. Reproductive health, 10(1), 1-14. doi: https://doi.org/10.1186/1742-4755-10-S1-S2
Carolin, B. T., & Widiastuti, I. (2019). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian persalinan preterm di rumah sakit Muhammadiysh Taman Puring Kebayoran Baru Jakarta Selatan Periode Januari-Juni Tahun 2017. Jurnal ilmu keperawatan dan kebidanan nasional, 1(1).
Challis, J., Newnham, J., Petraglia, F., Yeganegi, M., & Bocking, A. (2013). Fetal sex and preterm birth. Placenta, 34(2), 95-99.
Engle, W. A., Tomashek, K. M., Wallman, C., Fetus, C. o., & Newborn. (2007). “Late-preterm” infants: a population at risk. Pediatrics, 120(6), 1390-1401. doi: DOI: 10.1542/peds.2007-2952
Kent, A. L., Wright, I. M., Abdel-Latif, M. E., Wales, N. S., & Group, A. C. T. N. I. C. U. A. (2012). Mortality and adverse neurologic outcomes are greater in preterm male infants. Pediatrics, 129(1), 124-131.
Lautarescu, A., Pecheva, D., Nosarti, C., Nihouarn, J., Zhang, H., Victor, S., . . . Counsell, S. J. (2020). Maternal prenatal stress is associated with altered uncinate fasciculus microstructure in premature neonates. Biological psychiatry, 87(6), 559-569.
Loviana, N., Darsini, N., & Aditiawarman, A. (2019). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Prematur di RSUD Dr Soetomo. Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, 3(1), 85-97.
Purwandari, H., & Huang, M.-C. (2020). Short-term Outcomes of Preterm Infants in a Medical Center at Banyumas Regency, Indonesia: A Preliminary Study. Babali Nursing Research, 1(2), 47-57.
Sari, I. M., Subadiyasa, I. M. A., & Riani, F. (2021). Hubungan Karakteristik Sosio-Demografi dengan Kejadian Persalinan Prematur di Rsud Cilegon. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat: Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat, 13(4), 167-172.
Scheinost, D., Kwon, S. H., Lacadie, C., Sze, G., Sinha, R., Constable, R. T., & Ment, L. R. (2016). Prenatal stress alters amygdala functional connectivity in preterm neonates. NeuroImage: Clinical, 12, 381-388.
Seyama, R., Makino, S., Nojiri, S., Takeda, J., Suzuki, T., Maruyama, Y., . . . Itakura, A. (2022). Retrospective study of the recurrence risk of preterm birth in Japan. The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine, 35(3), 515-519.
Spong, C. Y. (2013). Defining “term” pregnancy: recommendations from the Defining “Term” Pregnancy Workgroup. Jama, 309(23), 2445-2446.
Talib, M. B. A., Mutalib, N. K. A., Shahabudin, S. M., & Mahmud, A. (2020). Household income and life satisfaction of single mothers in Malaysia. International Journal for Studies on Children, Women, Elderly and Disabled, 9, 75-83.
Ulfah, D. M., & Sari, G. P. (2019). Efek Terapi Murottal Al-Qur’an Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Prematur (Studi Eksperimen Pada Bayi Prematur) Di RSUD Dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi Tahun 2018. JURNAL KESEHATAN BHAKTI HUSADA, 5(1), 25-30.
von Ehrenstein, O. S., Wilhelm, M., Wang, A., & Ritz, B. (2014). Preterm birth and prenatal maternal occupation: the role of Hispanic ethnicity and nativity in a population-based sample in Los Angeles, California. American journal of public health, 104(S1), S65-S72.
Vrijkotte, T., Brand, T., & Bonsel, G. (2021). First-trimester employment, working conditions, and preterm birth: a prospective population-based cohort study. Occupational and environmental medicine, 78(9), 654-660.
Wadhwa, P. D., Entringer, S., Buss, C., & Lu, M. C. (2011). The contribution of maternal stress to preterm birth: issues and considerations. Clinics in perinatology, 38(3), 351-384.
Unduhan
File Tambahan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.