RESPON KECEMASAN PADA LANSIA YANG DIBERIKAN TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM

Penulis

  • Esti Widiani Poltekkes Kemenkes Malang
  • Khorida Alvima Maul Jannah
  • Dyah Widodo

DOI:

https://doi.org/10.52020/jkwgi.v8i1.7503

Abstrak

 

Lansia merupakan seseorang yang telah memasuki masa pensiun atau berusia 60 tahun dan ditandai dengan masa kemunduran sel-sel tubuh meliputi gerakan serta ingatan yang dapat membuat seorang lansia sering merasa kecemasan atau ansietas akan kehidupan yang akan di lalui selanjutnya. Salah satu cara agar kecemasan menurun atau hilang yaitu dengan melakukan terapi relaksasi nafas dalam karena dianggap efektif dan mudah.  Relaksasi nafas dalam dilakukan dengan teknik menarik nafas dalam kurang lebih 5 detik lalu hembuskan secara perlahan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi gambaran respon kecemasan pada lansia yang diberikan terapi relaksasi nafas dalam. Metode penelitian menggunakan pendekatan studi kasus dengan 2 subjek lansia. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar wawancara, lembar observasi, dan lembar kuisioner Geriatric Anxiety Scale (GAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek yang diberi intervensi terapi relaksasi nafas dalam selama 2 minggu dengan 6 kali pertemuan mengalami penurunan kecemasan dari kecemasan sedang menjadi kecemasan ringan, untuk subjek 1 dengan skor kecemasan sedang 41 mengalami penurunan menjadi kecemasan ringan dengan skor 24 sedangkan subjek 2 mengalami kecemasan sedang dengan skor 43 mengalami penurunan menjadi kecemasan ringan dengan skor 27. Diharapkan apa yang telah diajarkan (relaksasi nafas dalam) dapat dilakukan secara rutin untuk menjaga tingkat kecemasan sehingga dapat mengelola cemas secara mandiri.

Diterbitkan

2024-03-19