RESTLESS LEGS SYNDROME PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI
DOI:
https://doi.org/10.52020/jkwgi.v7i2.5932Abstrak
Latar Belakang Penelitian: Restless Legs Syndrome merupakan salah satu komplikasi neurologi yang ditemukan pada pasien gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisa dan prevalensi sindrom ini ditemukan sebesar 40,7%. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa yang mengalami restless legs syndrome di RSUD Raden Mattaher Jambi. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa lebih dari 3 bulan di ruang hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 41 responden dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan analisa univariat. Hasil Penelitian: Dari 41 responden didapatkan hampir separuhnya (56,1%) berjenis kelamin perempuan, hampir separuhnya dengan tingkat pendidikan (34,1%) SMA dan Perguruan Tinggi, dan hampir separuhnya (41,5%) memiliki penyakit penyerta yaitu hipertensi, responden memiliki usia (rata-rata 50,2 tahun), lama menjalani hemodialisa (rata-rata 5,1 bulan), kadar hemoglobin (rata-rata 8,4 g/dL) dan nilai monofilament test (rata-rata 6,5). Conclusion: Restless Legs Syndrome pada pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa banyak ditemukan pada wanita, dengan penyakit penyerta utama hipertensi, pasien berusia rata-rata 50,2 tahun, dengan durasi menjalani hemodialiasa rata-rata 5,1 tahun dan kadar hemodlobin 8,4 g/dL. Rekomendasi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.