PENGETAHUAN DAN PERILAKU SISWA DALAM PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI LABORATORIUM KERJA SMK TARUNA JAYA PRAWIRA TUBAN
DOI:
https://doi.org/10.52020/jkwgi.v6i2.3755Kata Kunci:
KeperawatanAbstrak
Pengetahuan merupakan salah satu faktor penting dalam manusia untuk melakukan tindakan. Dari hasil survey awal masih ada siswa yang memiliki pengetahuan kurang serta perilaku rendah tentang penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Laboratorium kerja. Hal ini disebabkan perilaku atau kebiasaan siswa yang dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang baik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dilaboratorium kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku siswa dalam penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Laboratorium Kerja SMK Taruna Jaya Prawira Tuban
Penelitian ini menggunakan metode Analitik Kolerasi, dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang diambil adalah siswa kelas 11 Pengelasan A dan 11 Pengelasan B di SMK Taruna Jaya Prawira Tuban dengan jumlah populasi 63 dan sampel 54 responden. Teknik pengambilan yaitu menggunakan system purposive sampling. Variable indepen yaitu pengetahuan siswa, variable dependen yaitu perilaku. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisa dengan uji Spearman Rank Correlation.
Hasil penelitian menunjukan bahwa uji Spearman Rank Correlation didapatkan p<0,05 dengan jumlah 54 responden, berarti ada hubungan pengetahuan dengan perilaku siswa dalam penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang mempunyai kemaknaan signifikan dengan koefisien kolerasi +447 yang memiliki hubungan sedang.
Pengetahuan siswa sangat berpengaruh terhadap tindakan yang dilakukan, salah satunya perilaku dalam penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Maka dari itu semakin baik pengetahuan siswa maka akan berdampak baik pula pada tindakan yang dilakukan, dengan cara menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan siswa yaitu dengan melakukan program penyeluruhan dan adanya mata pelajaran Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), serta memberikan motivasi serta memberikan pengawasan dari guru pada siswa, agar senantiasa patuh dalam penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada setiap tindakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di masing-masing laboratorium sekolah.
Referensi
A.Wawan & Dewi M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusi.Cetakan II. Yogyakarta : Nuha Medika
Achmadi UF. 2013. Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Angka Kecelakaan Kerja 2020 Meningkat 128 Persen (03 September 2020), Liputan 6. Hlm 1
Awuy, Tannya, dkk. (2017). Faktor-Faktor Penghambat Penerapan Sistem Manajemen K3 Pada Proyek Konstruksi Di Kota Manado.5(4). 187
Awuy, Tannya., Pratasis, A.K. Pinkan., Mangare, B. Jantje., 2017. Faktor-Faktor Penghambat Penerapan Sistem Menejemen K3 Pada Proyek Kontruksi di Kota Manado. Vol. 5 No. 4
Cahyaningrum, Dwi, Hanif Tegar Muktiana Sari, and Dini Iswandari. "Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja di laboratorium pendidikan." Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan 1.2 (2019): 41-47.
Christina, W. Y., Djakfar, L., & Thoyib, A. (2016). Pengaruh Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap kinerja proyek konstruksi. Rekayasa Sipil, 6(1), 83-95.
Djaali, Nur Asnianti., Usman, Syarif., Agustino, Rano., Simaibang, Frenta Helena., 2020. Penerapan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Melalui Sosialisasi Potensi Bahaya Di Sekolah.
Djaali, Nur Asniati, et.al (2019). Penerapan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Melalui Sosialisasi Potensi Bahaya Di Sekolah. 35
Hidayati, Fajrina., & Ekaputri, Fitria.(2020). Faktor Tindakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Siswa Teknik Otomotif SMK 5 Padang. 4(2),172.
Hidayati, Fitriana., Ekaputri, Fitria. 2020. Faktor Tindakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Siswa Teknik Otomotif SMK 5 Padang
Imron (2014). Metodologi penelitian bidang kesehatan. Jakarta: Sagung Seto
Irwan. (2017). Etika Dan Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: CV. Absolute Media.
Ismara, Ketut Ima et.al.(2017). Manajemen Bengkel Dan Laboratorium Yang Sehat Dan Selamat Berbasis 5S. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Mangkunegara. 2011. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. PT . Remaja Rosdakarya. Bandung.
Nugroho, T.A. (2019) Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Kepatuhan Penggunaan APD Pada Pekerja Survei di Ketinggian di PT. X Yogyakarta.
Nursalam.(2011). Proses dan dokumentasi keperawatan, konsep dan praktek.Jakarta : Salemba Medika.
Piscelia, Dwi Marina Rizka., Mindayani, Sri. 2018. Analis Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pengelasan di CV. Cahaya Tiga Putri.
Redjeki,Sri. (2016).Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. Jakarta Selatan : Pusdik SDM Kesehatan
Ridasta, Bagus Anggoro. 2020. Penilaian Sistem Menejemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium Kimia.
Ridasta, Bagus Anggoro.(2020).Penelitian Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Laboratorium Kimia. 65-66
Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian.Yogyakarta:Literasi Media Publishing.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.
Triyono, Bruri., 2014. Buku Ajar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). TIM K3 FT UNY
Yamin, Muhammad. Perilaku Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Siswa dalam Pembelajaran Praktikum di SMKN 2 Sidenreng. jurnal of admiration, 2020, 1.3: 207-214.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.