PERBEDAAN BTA SEBELUM DAN SESUDAH PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN STRATEGI DOTS
DOI:
https://doi.org/10.52020/jkwgi.v4i1.1621Kata Kunci:
Perbedaan BTA, Strategi DOTSAbstrak
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan kuman Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan adalah pasien TB paru BTA positif. Data WHO Global Tuberculosis Report 2016, Indonesia menempati posisi kedua dengan beban TB tertinggi di dunia. Angka keberhasilan pengobatan TB di Indonesia masih dibawah standar Nasional. Strategi yang digunakan untuk penatalaksanaan TB adalah strategi DOTS. Perbedaan BTA sebelum dan sesudah pengobatan sangatlah penting untuk menentukan angka keberhasilan pengobatan TB. Jenis penelitian kuantitaf obsevasional analitik. Sampel penelitian sebanyak 71 responden diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data diambil dari rekam medis di register TB 03, TB 04 berupa hasil BTA sebelum dan sesudah pengobatan TB paru. Analisa data menggunakan uji Marginal Homogeneity. Hasil BTA paling banyak sebelum pengobatan adalah BTA +1 yaitu 30 responden ( 42,3 % ). Hasil BTA paling sedikit sebelum pengobatan adalah BTA +2 yaitu 8 responden ( 11,3 % ). Hasil BTA paling banyak sesudah pengobatan adalah BTA negatif yaitu 70 responden ( 98,6 % ). Hasil BTA paling sedikit sesudah pengobatan adalah BTA +1 yaitu 1 responden ( 1,4 % ).Ada perbedaan BTA sebelum dan sesudah pengobatan Tuberkulosis paru dengan strategi DOTS di RS St. Elisabeth Semarang dengan p value < 0,001. Ada perbedaan BTA sebelum dan sesudah pengobatan Tuberkulosis paru dengan strategi DOTS dengan p value < 0,001.
Kata kunci : Perbedaan BTA, Strategi DOTS
Referensi
Kementrian Republik Indonesia (2016) Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis
Dinas Kesehatan provinsi Jawa Tengah (2015) Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2015
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2014) Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta
Dinas Kesehatan provinsi Jawa Tengah(2016) Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2016
Lution (2013) Angka Konversi Sputum Basil Tahan Asam pada Penderita Tuberkulosis Paru dengan Diabetitus Miletus di Unit Pengobatan Penyakit Paru-Paru Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2009-2013 http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/viewFile/6324/6502
Marizan M, Mahendradhata Y, dkk (2016) Faktor Yang Berhubungan Dengan Non Konversi BTA Positif Pada Pengobatan Tuberkulosis Paru Di Kota Semarang https://jurnal.ugm.ac.id/bkm/article/view/7674/20588
Ziqra N, Bahar E, dkk (2016) Perbedaan Hasil Pemeriksaan Sputum Basil Tahan Asam Antara Pasien Tuberkulosis yang Perokok Dan Bukan Perokok Di Balai Pengobatan Penyakit Paru Lubuk Alung http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/viewFile/568/458
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2011) Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis
Irianti R T, Kuswandi, dkk (2016) Anti Tuberkulosis
Werdhani R A. Patofisiologi Diagnosis dan Klasifikasi Tuberkulosis
Harnanik (2014) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Purwodadi II, Kabupaten Grobogan http://digilib.unisayogya.ac.id/342/1/naskah%20publikasi.pdf.
Natalia N A, Hapsari I, dkk (2012 Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Di Puskesmas Kecamatan Sokoraja http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/PHARMACY/article/view/753
Erlinda R , Wantiyah,dkk ( 2013) Hubungan Peran Pengawas Minum Obat (PMO) dalam Program Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) dengan Hasil Apusan BTA Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Tanggul Kabupaten Jember http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/60670
Zulaikhah S.T, Turijan (2010) Pemantauan Efektifitas Obat Anti Tuberkulosis berdasarkan Pemeriksaan Sputum pada Penderita Tuberkulosis. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/Analis/article/view/288
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.