HUBUNGAN TEKANAN DARAH INTRADIALISIS DAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN FATIGUE PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.52020/jkwgi.v9i1.10482

Abstrak

Pasien hemodialisis seringkali mengalami ketidakstabilan hemodinamik, seperti fluktuasi tekanan darah dan kadar hemoglobin yang dapat memperburuk fatigue dan menurunkan kualitas hidup. Meskipun terapi hemodialisis berdampak besar, efek samping seperti kelelahan fisik yang perlu diperhatikan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara tekanan darah intradialisis dan kadar hemoglobin dengan kejadian fatigue. Desain penelitian kuantitatif cross sectional menggunakan metode total sampling dengan 73 responden yang memenuhi kriteria. Data dikumpulkan melalui observasi tekanan darah intradialisis, pengukuran kadar hemoglobin, dan kuesioner FACIT. Hasil menunjukkan responden berusia rata-rata 51 tahun, mayoritas laki-laki (57,5%), sebagian besar berpendidikan SMA (54,8%) dan tidak bekerja (45,2%). Hipertensi diderita 32,9% dengan rata-rata lama menjalani hemodialisis 34 bulan, rata-rata IDWG 2,98% serta kadar hemoglobin rata-rata 9,7 g/dL. Peneliti menemukan hubungan antara tekanan darah sistolik pada jam ke-5 intradialisis dan fatigue  (p-value 0,005, r = 0,327) hubungan sedang dan berpola positif, serta kadar hemoglobin dan fatigue (p-value 0,017, r= -0,278) hubungan cukup lemah dan berpola negatif. Tidak ditemukan hubungan signifikan pada tekanan darah sistolik jam ke 1-4 dan diastolik pada jam ke 1-5 dengan fatigue (p-value > 0,005). Temuan ini menunjukkan pentingnya pengelolaan tekanan darah dan kadar hemoglobin yang optimal selama dialisis untuk meningkatkan kualitas hidup pasien hemodialisis dan mengurangi fatigue.

File Tambahan

Diterbitkan

2025-03-14