GERAKAN LINGKUNGAN DAN PARTAI POLITIK: STUDI TENTANG PERJUANGAN WALHI DALAM PEMBENTUKAN PARTAI HIJAU INDONESIA

Penulis

  • Irhash Ahmady 1Program Studi Pascasarjana Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran
  • Ari Ganjar Herdiansah Departemen Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran
  • Husin Al-Banjari Departemen Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

DOI:

https://doi.org/10.33822/jpds.v3i1.5959

Kata Kunci:

Politik Hijau, Partai Hijau Indonesia, WALHI, Gerakan Lingkungan

Abstrak

Pendirian Partai Hijau Indonesia (PHI) dipandang sebagai kemajuan penting dari green politics politics, suatu gerakan dalam menciptakan tatanan kehidupan berkelanjutan yang berakar pada pelestarian lingkungan, keadilan sosial tanpa kekerasan, dan demokrasi kerakyatan/akar rumput. Artikel ini menganalisis peran dari organisasi gerakan lingkungan, yang dalam konteks ini adalah Wahala Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), dalam mendorong pembentukan PHI yang melibatkan kontestasi ideologi lingkungan di internal WALHI. Penelitian ini dibangun menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma kritis. Data diperoleh melalui wawancara terhadap tokoh-tokoh WALHI, PHI, dan studi dokumentasi terkait proses pendirian PHI. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pendirian PHI oleh WALHI berasal dari pemikiran persoalan lingkungan yang terintegrasi dengan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Buruknya produk politik dalam urusan tata kelola lingkungan menjadi dasar dan strategis untuk memperkuat green politics di Indonesia. Proses politik tersebut diharapkan melahirkan tata kelola lingkungan yang mengusung nilai-nilai sustainability. Dalam pendirian PHI, WALHI berperan sebagai kelompok kepentingan yang tidak memilih untuk melebur menjadi partai politik. Konsistensi WALHI dalam mempertahankan kedudukannya sebagai organisasi non pemerintahmembuat mereka lebih leluasa dalam melakukan kerja-kerja green politics. Namun, proses tersebut telah melalui serangkaian kontestasi ideologi di kalangan internal WALHI terutama di antara kelompok pro politik praktis dan kelompok pro gerakan lingkungan

Referensi

Ardhian, D., Adiwibowo, S., & Wahyuni, E. S. (2016). NGO’s Roles and Strategies in the Environmental Politic Arena. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 210-216.

Asgart, S. (2004). Green Politics dan Gerakan Demokratisasi di Indonesia. Retrieved from Neliti: https://www.neliti.com/publications/406/green-politics-dan-gerakan-demokratisasi-di-indonesia

Barry, J. (1994). The Limits of the Shallow and the Deep: Green Politics, Philosophy, and Praxis. Environmental Politics, Vol 3 Pages 369-394.

Bolqiah, L. H., & Raffiudin, R. (2020). Oligarchy Domination and The Absence of Green Political Party in Indonesia. Nahkoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol 19 No 2 Pages 151-167.

Carter, N. (2007). The Politics of the Environment. . Cambridge: Cambridge University Press.

Castells, M., & Himanen, P. (2011). The Power of Identity. The Information Society and the Welfare State.

Diamond, J. (2005 and 2011). Collapse: How Societies Choose to Fail or Survive. Penguin Books.

Ensiklopedia Dunia. (2022, Maret 23). Retrieved from Partai Hijau Indonesia:https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Partai_Hijau_Indonesia

Fitriani, C. A. (2020). Relasi Antara Institusi Pemerintah Dan Organisasi Masyarakat Sipil (Greenpeace, WWF Indonesia, YFCC Indonesia, WALHI). Universitas Gadjah Mada.

Geus, M. d. (2010). The Ecological Restructuring of the State. In Democracy and Green Political Thought. Chapter 10.

Gunawan, W., Tachya, M. R., & Herdiansah, G. A. (2015). Institusionalisasi Gerakan Lingkungan Dalam Menentang Rencana PLTSa di Kota Bandung. Sosiohumaniora, No 1 Vol 17 (Pages 67).

Hadiz, V., & Robinson, R. (2004). Reorganising Power in Indonesia: The Politics of Oligarchy in an Age of Markets. London: Routledge.

Hakim, A. I., & Kosandi, M. (2018). Political Opportunity, Mobilizing Structure, and Framing Process in Social Movement to Demand Special Autonomy in Yogyakarta 2010-2012. Atlantis Press, 163-173.

Halili. (2009). Tantangan Kontemporer Organisasi Masyarakat Sipil Dalam Gerakan Hak Asasi Manusia. CIVICS (Jurnal Kajian Kewarganegaraan), Vol 6 No 1.

Huberman, M. d. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Hutabarat, G. F. (2022). Kajian Green Politics Theory Dalam Upaya Menangani Deforestasi Papua Terkait Aktivitas Ekspansi. Jurnal Polinter, Vol 7 No 2.

Jacobs, M. (1997). Introduction: The New Politics of the Environment. The Political Quarterly.

Khoiruddin, R., Puri, N. P., & Akmalie, R. (2018, November 20). Mengenal Partai Hijau Indonesia. Retrieved from Retorika.id: https://www.retorika.id/mild-report_2018-11-20_mengenal-partai-hijau-indonesia.html

Ku, D.-W. (1996). The Structural Change Of The Korean. Korea Journal of Population and Development, 25(1), 155-180.

Mahyuni, Hamid, I., & Aulia, S. (2022). Masyarakat Gambut dan Praktek Baik Pengelolaan Sumber Daya Gambut. Sleman: Komojoyo Press.

Neuman, W. L. (1997). Social Research Methods: Qualitative And Quantitative Approaches In Social Works. New York: Columbia University.

Newell, P. (2019). Global Green Politics. Global Green Politics, Dauvergne 2016. 1–20.

Prastya, I. Y., & Adiputra, Y. (2016). Dinamika Demokrasi Elektoral (Studi tentang Sentimen Anti-Partai di era Reformasi). Kemudi: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 225-238.

Rani, F. (2013). Perspektif Green Thought Dalam Paradigma Baru Politik Internasional (Teori Dan Praktek). Jurnal Transnasional, 4(2), 870–880.

Simon, R. (2004). Gagasan-gagasan Politik Gramsci. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Snow, D., & Bryd, S. (2007). Ideology, framing processes, and Islamic terrorist movements. Mobilization: An International Quarterly, 12(2), 119-136.

Suharko. (2006). Gerakan Sosial Baru di Indonesia: Repertoar Gerakan Petani. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 10(1), 1–34.

Triana, N. (2021, 8 7). Retrieved from kompas.id: https://www.kompas.id/baca/metro/2021/08/07/sambutan-joe-biden-dan-ancaman-tenggelamnya-jakarta

Ufen, A. (2011). Political Parties in Post-Suharto Indonesia: Between Politik Aliran and “Philippinisation.”. SSRN Electronic Journal.

Wahyudin, B. (2020). Ancaman Kenaikan Muka Air Laut Bagi Negara-Negara di Kepulauan Pasifik. Review of International Relations, Vol 2 No 1.

WALHI. (2021). Manifesto WALHI: Mempengaruhi Gerakan Lingkungan Hidup di Indonesia. WALHI.

Wu, F. (2020). Environmental movements in Asia. Environmental Movements in Asia. Taylorfrancis, 1–297. https://doi.org/10.4324/9781315026862.

Zulfa, V., Max, M., Hukum, I., & Ilyas, I. (2016). Isu-Isu Kritis Lingkuungan dan Perspektif Global. Jurnal Green Growth Dan Manajemen Lingkungan, 5(1), 29 - 40.

Diterbitkan

2022-02-15

Cara Mengutip

Ahmady, I., Ganjar Herdiansah, A., & Al-Banjari, H. (2022). GERAKAN LINGKUNGAN DAN PARTAI POLITIK: STUDI TENTANG PERJUANGAN WALHI DALAM PEMBENTUKAN PARTAI HIJAU INDONESIA. PARAPOLITIKA: Journal of Politics and Democracy Studies, 3(1), 36–51. https://doi.org/10.33822/jpds.v3i1.5959