Studi Retorika Dalam Bedah Film 3 Dara Pada Tipikal Komunikator Womanizer

Authors

  • Rida Anjani Universitas Gunadharma
  • Mutiara Ayu Lestari Universitas Gunadharma
  • Wahyuni Choiriyati Universitas Gunadharma

DOI:

https://doi.org/10.33822/jep.v1i02.953

Keywords:

Retorika, Narsism, Gaya Komunikasi, Womanizer

Abstract

Merujuk pada artikel Hamudi, Womanizer merupakan seorang pria yang mampu memahami apa yang diinginkan dan diharapkan oleh wanita, sinyal cinta yang dipancarkan oleh seorang wanita wanita, serta dapat menjadi siapa saja bagi wanita itu. Studi Retorika penelitian ini membedah Film 3 Dara terkait gaya komunikasi pria metroseksual tipikal womanizer womanizer. Film 3 Dara merupakan film yang menceritakan 3 tokoh laki-laki yang memiliki karakter womanizer. Analisis komunikator tipikal womanizer dalam riset ini menggunakan teori Retorika. Retorika diartikan sebagai seni berbicara yang dipergunakan dalam proses komunikasi antar manusia. Seni berbicara ini berkaitan erat dengan konsep womanizer yaitu kategori pria yang mampu menaklukan hati para wanita dengan mudahnya namun tidak berniat untuk menjalin hubungan serius dengan lawan jenis. Orientasi womanizer hanya untuk kesenangan semata. Penelitian ini menitikberatkan pada analisis tipikal komunikator womanizer mengenai bagaimana gaya komunikasi dan strategi komunikasi yang digunakan di lingkungan sosial mereka dalam berinteraksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi Alfred Schuzt dan teori Narsism yang merujuk pada Littlejohn (2009). Upaya mengungkap gaya komunikasi kategori pria metroseksual dalam film ini menempatkan paradigma konstruktivis.

References

Dori Wuwur Hendrikus. (1993). Retorika, Yogyakarta: Kanisius.

Rahmat, Jalaluddin. (1996). Retorika Modem. Bandung: Rosdakaiya. Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss. (2009). Teori Komunikasi, edisi 9. Jakarta: Salemba

Humanika Ghony, M Djunaidi & Almanshur Fauzan. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Ruzz Media

Morissan.2013. Teori Komunikasi.Bogor: Ghalia Indonesia

Rajiyem. (2005). “Sejarah dan Perkembangan Retorika”.

Prabowo, Setiawan Hamudi. (2009). Kenapa Harus Womanizer. Dalam http://prabowo-womanizer.blogspot.com/2009/09/kenapa-harus-womanizer.html#comment-form

Danish. (2011). Womanizer. Dalam http://insanelysmile.blogspot.com/2011/12/womanizer.html?m=1

Published

2019-07-23

Issue

Section

Artikel