Problematika UMKM Berbasis Budaya Lokal di Bali (Studi Kasus Pemasaran Produk UMKM Berbasis Budaya Lokal di Pesta Kesenian Bali)
DOI:
https://doi.org/10.35590/jeb.v6i2.1263Kata Kunci:
UMKM, Wirausaha, Budaya Lokal, Promosi, Pesta Kesenian BaliAbstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi UMKM berbasis budaya lokal berpartisipasi dalam pameran kerajinan di Pesta Kesenian Bali. UMKM berbasis budaya lokal seharusnya memiliki peluang yang sama untuk mempromosikan produknya pada pameran tersebut, namun faktanya tidaklah demikian karena ada perlakuan “pilih kasih” yang membuat adanya ketidakmerataan peluang berpromosi. Hanya UMKM yang lulus seleksi dan memiliki kualifikasi skala produksi mapan yang bisa berpartisipasi. Oleh karenanya, mayoritas peserta pameran kerajinan adalah peserta lama yang telah berulang kali bahkan lebih dari 3 kali mengikuti pameran. Dengan mengetahui faktor yang mempengaruhinya, akan dapat disimpulkan benar atau tidaknya motif utama berpromosi diikuti oleh motif lain yang sama pentingnya. Untuk menghasilkan data yang tepat, penelitian lapangan dilakukan melalui observasi, kuesioner, dan wawancara. Data dianalisis menggunakan analisis faktor eksplorasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi, faktor ekonomi dan faktor sosial. Faktor ekonomi termasuk mendapatkan pelanggan dan mendapatkan keuntungan tinggi. Faktor sosial termasuk daya saing, keberadaan/eksistensi, cerita sukses peserta lain, dan pengakuan.Referensi
Ambarwati, A. A. A. 2011. Evaluasi Strategi Promosi Dinas Pariwisata Propinsi Bali Dalam Event Pesta Kesenian Bali Untuk Menarik Wisatawan Mancanegara (Doctoral dissertation, UPN" Veteran" Yogyakarta).
Amirin, Tatang M. 2011. Populasi dan Sampel Penelitian 4: Ukuran Sampel Rumus Slovin. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Audretsch, David B.. 2003. “Entrepreneurship, innovation and globalization: Does Singapore need a new policy approach.” Dalam Ramkishen S. Rajan (ed.), Sustaining Competitiveness in the New Global Economy. Edward Elgar.
Caust, J., & Glow, H. 2011. Festivals, artists and entrepreneurialism: The role of the Adelaide Fringe Festival. International Journal of Event Management Research, 6(2), pp.1-14.
Covey, S.R. 1989. The 7 habits of highly effective people. New York: Free Press.
Crespi‐Vallbona, M., & Richards, G. 2007. The meaning of cultural festivals: Stakeholder perspectives in Catalunya. International journal of cultural policy, 13(1), pp.103-122.
Drucker, Peter F. 1985. Innovation and Entrepreneurship. New York: Hatper and Row
Drucker, Peter F. 2008. Inovasi dan Kewirausahaan Praktek dan Dasar-Dasar. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Engelbrecht, L., Kruger, M., & Saayman, M. 2011. The role of culture with festival entrepreneurs. Acta Commercii, 11(1), pp.247-268.
Getz, D. 2010. The nature and scope of festival studies. International Journal of Event Management Research, 5(1), pp.1-47.
Ibeh, Kevin. 2003. Toward a contingency framework of export entrepreneurship: Conceptualizations and empirical evidence. Small Business Economics, 20(1), pp.49–68.
Jauhari, J. 2014. Upaya pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) dengan memanfaatkan e-commerce. Jurnal Sistem Informasi, 2(1).
Jhingan, M.L. 2012. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: Rajawali Press.
Jonker, E., Saayman, M., & De Klerk, S. 2009. The role and attributes of entrepreneurs at South Africa´ s largest arts festival. PASOS. Revista de Turismo y Patrimonio Cultural, 7(3), 381-392.
Kayansa, I. W. R. Y., & Adikampana, I. M. 2017. Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali Sebagai Daya Tarik Wisata. Jurnal Destinasi Pariwisata, 5(1), pp.130-136.
Kotler & Keller. 2012. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Penerbit Erlangga
Lee, Sang M., and Suzanne Peterson. 2000. Culture, entrepreneurial orientation, and global competitiveness. Journal of World Business 35(4), pp. 401–16.
Ma, L., & Lew, A. A. 2012. Historical and geographical context in festival tourism development. Journal of Heritage Tourism, 7(1), pp.13-31.
Mckean, Philip Frick. 1978. “Towards a Theoretical Analysis of Tourism: Economic Dualism and Cultural Involution in Bali.” Dalam Valena L. Smith (ed) Host and Guests: The Anthropology of Tourism. Hlm.119-38. Philadelphia: University of Pensylvania Press.
Mujiyana, M., Sularto, L., & Mukhyi, M. A. (2012). Pengaruh Penerapan Periklanan Di Internet Dan Pemasaran Melalui E-Mail Produk UMKM Di Wilayah Depok. J@ TI Undip: Jurnal Teknik Industri, 7(3), 161-168.
O'Sullivan, D., & Jackson, M. J. 2002. Festival tourism: a contributor to sustainable local economic development?. Journal of Sustainable Tourism, 10(4), pp. 325-342.
Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2006 tentang Pesta Kesenian Bali
Purwana, D., Rahmi, R., & Aditya, S. (2017). Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) Di Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM), 1(1), 1-17.
Quinn, B. 2005. Arts festivals and the city. Urban studies, 42(5-6), pp.927-943.
Quinn, B. 2006. Problematising ‘festival tourism’: Arts festivals and sustainable development in Ireland. Journal of sustainable tourism, 14(3), pp.288-306.
Robson, Geoffrey, Gallagher Colin, and Michael Daly. 1993. Diversification Strategy and Practise in Small Firms. International Small Business Journal : Researching Entrepreneurship, 11(2), pp.37-53.
Rotefoss, B. & Kolvereid, L. 2005. Aspiring, nascent and fledgling entrepreneurs: an investigation of the business start-up process. Entrepreneurship & Regional Development, 17(2), pp.109–117.
Saayman, M., M. Douglas, and S. de Klerk. 2008. Attributes Entrepreneurs at an Arts Festival. SAJESBM NS, 2 (1), 17-29.
Santoso, Singgih. 2014. Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Satria, D., & Erlando, A. 2018. Ekonomi festival. Universitas Brawijaya Press.
Skousen, Mark. 2015. Sejarah Pemikiran Ekonomi Sang Maestro. Jakarta: Prenada
Slabbert, E., & Viviers, P. A. 2013. The impacts of a major South African arts festival: The voices of the community. African Journal for Physical Health Education, Recreation and Dance, 19(3), 623-638.
Subawa, I. M. P. 2018. Bali dalam Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan di Tengah Perkembangan Pariwisata. Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Pariwisata, Agama, Dan Budaya, 3(1), 95-109.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Suneki, S. 2012. Dampak globalisasi terhadap eksistensi budaya daerah. CIVIS, 2(1/Januari).
Susanti, R., & Utami, S. D. 2015. Peran Even Budaya Dalam Menguatkan Potensi Pasar Untuk Meningkatkan Pendapatan Pedagang Pasar Antik Dan Seni Ngarsopuro Solo. In Seminar &Call For Papers.
Suyana Utama, Made. 2009. Aplikasi Analisis Kuantitatif. Denpasar: Sastra Utama.
Tambunan, Dr. Tulus T.H.. 2009. UMKM di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.
Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang UMKM
Wazler, Norman. 2009. Entrepreneurship and Local Economic Development. First Paperback Edition. United States of America: Lexington Books (A division of Rowman and Littlefield Publishers, Inc. )
Wija, I Nyoman. 2013. Pesta Kesenian Bali Pesta Media Massa. Denpasar: Pustaka Larasan.
Wilson, J., Arshed, N., & Shaw, E. 2014. Festival literature: the role of the entrepreneur. In International Council of Small Business World Conference.
Yeoman, Ian., Martin Robertson, Jane Ali-Knight, Siobhan Drummond, Una McMahon-Beattie. 2004. Festival and Events Managements An International Arts and Culture Perspective. Oxford: Elsevier.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).