Convergence of Regional Income Among Provinces in Kalimantan
DOI:
https://doi.org/10.35590/jeb.v11i1.7697Abstrak
Perekonomian Indonesia menunjukkan bahwa Kalimantan memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, dengan kontribusi sebesar 8,45% pada tahun 2014, menempatkannya sebagai yang terbesar ketiga setelah Jawa dan Sumatera. Namun, terdapat kesenjangan pendapatan antar provinsi di Kalimantan, yang mengakibatkan kesenjangan pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah harus secara bertahap meningkatkan investasi dan sektor industri untuk meratakan distribusi pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konvergensi sigma dan beta provinsi-provinsi di Kalimantan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perekonomian provinsi-provinsi di Kalimantan masih perlu diperbaiki. Tingkat penyebaran pendapatan per kapita dari tahun 2000-2021 telah membaik, atau terjadi konvergensi sigma. Melalui analisis data panel dinamis, ditemukan bahwa konvergensi beta absolut dan beta bersyarat terjadi pada tingkat di seluruh wilayah Kalimantan. Tingkat konvergensi beta bersyarat menunjukkan bahwa variabel-variabel yang mewakili faktor-faktor produksi dapat mempercepat tingkat konvergensi. Variabel yang mempengaruhi pertumbuhan pendapatan dan proses konvergensi adalah PMA, PMDN, Industri, dan pendapatan asli daerah.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).