THE OPTIMAL CAPITAL STRUCTURE: AN EMPIRICAL STUDY OF INDONESIA COMPANY IN THE FOOD AND BEVERAGE INDUSTRY
DOI:
https://doi.org/10.35590/jeb.v4i2.738Keywords:
Adjusted Present Value (APV), Firm Value, Food and Beverage Industry, Optimal Capital StructureAbstract
Optimal capital structure is mix between debt and equity which resulted in maximizing firm’s value. Food and beverage sub-sector industry play an important role in Indonesia economic growth as one of the biggest contributor of gross domestic product (GDP) in Non-Oil & Gas Industry. The aim of this study is to determine the optimal capital structure in Indonesia food and beverage manufacturing. Data used in this study from 14 food and beverage companies listed in Indonesia Exchange. This study used Adjusted Present Value (AVP) simulation by Aswath Damodaran to determine the optimal capital structure. This simulation started with estimated the unlevered company value then as the level of debt increase the unlevered company value adjusted by the net effect of both the benefit of debt and cost of debt. Company value estimated at each level of debt from 10% - 90% and the debt ratio which resulted in highest company value is the optimum debt ratio. The result from this study shows that there are two companies should have the 0% debt ratio.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).