Perlukah Literasi Media Televisi Berperspektif Ramah Perempuan?
DOI:
https://doi.org/10.33822/jep.v1i02.954Keywords:
perempuan, televisi ramah perempuan, literasi mediaAbstract
Jumlah penduduk Indonesia merupakan aset potensial bagi bangsa Indonesia. Perbedaan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan pun tidak terpaut jauh. Namun sayangnya, jurang kemakmuran hidup diantara keduanya masih nampak nyata berbeda. Kesejahteraan hidup perempuan masih tertinggal dibandingkan laki-laki. Sementara itu era digital semakin hari semakin menunjukkan kemanfaatannya dalam mempermudah kehidupan manusia. Perempuan memiliki peluang besar untuk memanfaatkan media berbasis internet ini untuk berkarya atau aktif di ruang publik yang tidak seluas ketika mereka memanfaatkan media massa. Media televisi pun sebagai salah satu media massa terfavorit mulai ditinggalkan penontonnya.
Kampanye-kampanye literasi media bergeser ke arah media digital. Menimbang fenomena tersebut, apakah ini merupakan indikasi bahwa televisi sudah tidak lagi perlu mendapat perhatian, terutama untuk perempuan? Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mengkaji ulang pentingnya literasi media televisi sebagai media informasi ramah perempuan. Hasil kajian ini diharapkan dapat memperkaya studi tentang perempuan untuk memaksimalkan kapasitasnya sebagai kekuatan social di masyarakat.
References
Adiputra, Wisnu Martha. (2009). Berkawan Dengan Media. Yogyakarta: Yayasan TIFA dan Pusat Kajian Media dan Budaya Populer.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia/APJII. (2018). Infografis: Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia.
Ardianto, Elvinaro. (2011). Komunikasi 2.0 Teoritisasi dan Implikasi. Yogyakarta: ASPIKOM
Baran, Stanley, J. (2014) Introduction to Mass Communication. 8th Edition. New York: MacGraw-Hill
Ginting, Rahmanita dan Pratiwi, Siti. (2017). Analisis Literasi Media Televisi dalam Keluarga.Channel, Vol. 5 (2): 109-122
Jones, B. Schultz. (2017).Teaching The Ethical Use Of Informtion As An MIL Skill, dalam Siri Ingvaldsen & Dianne Oberg (Editor). Media and Information Literacy in Higher Education. US: Chandos Publising
Latifah. (2014). Analisis Literasi Media Televisi dalam Keluarga. eJournal Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman, Vol 2 (4): 259-268http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2014/12/ejournal%20Analisis%20Literasi%20Media%20Televisi%20dalam%20Keluarga%20(12-09-14-05-51-23).pdf
Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss. (2009). Teori Komunikasi (Theories of Human Communication) Edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika
Muljono, Wiryanta; Setiyawati, Sri; & Haryanto, Budhi. (2017). Technological Determinism in Patterns of Communication and Social Behavior Change in Indonesia Society. Asian Social Science; Vol. 13, No. 2 http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ass/article/view/63580
Nurudin. 2011. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers
Rakhmat, Jalaluddin. (2009). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Romli, Khomsahrial. (2016). Komunikasi Massa. Jakarta, PT Grasindo
Smith, D. Ronald. (2009). Strategic Planning for Public Relations. New York: Informa Company Sulianta, Feri (2015). Keajaiban Sosial Media: Fantastis Menumbuhkan Visitor, Circle, Likes, Koneksi, Retweet, dan Follower. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Thadi, Robeet. (2017). Studi Pemahaman Literasi Media Ibu Rumah Tangga Sebagai Panduan Pendampingan Anak Menonton Televisi di Kelurahan Sukarami Kota Bengkulu. MANHAJ: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Vol 5 (2). http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/manhaj/article/view/752
Tong, Rosemary. (2014). Feminist Thought: A More Comprehensive Introduction. University of North California. Charlotte: Westview Press
Vivian, John. (2008). The Media of Mass Communication, 8th ed. Boston: Pearson Education.
Zarella, Dan. (2010). The Social Media Marketing Book. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.



