Construction of Digital Literacy in the 2024 Election to Stem the Flow of Hoax and Fake News
DOI:
https://doi.org/10.33822/jep.v7i2.7338Keywords:
fake news, hoax, media literacy, 2024 general electionAbstract
The 2024 General Election will be held on February 14th, 2024. As this nation's most significant political agenda, all groups are involved in the 2014 General Election. Because of this, there is expected to be a discourse battle in every election involving political actors, the mass media, and the public. Not only do information and news form positive discourse, but negative discourse also spreads. The public, candidates, and state actors color the public media space with clear information and good news and salt it with dirty information. Hoax on social media in media and fake news among the masses in the 2024 general election threaten social cohesion and national integration, as happened in the 2014 and 2019 general elections. There must be efforts to stem the spread of hoax and fake news. One of them is digital literacy, including digital media literacy. This research aims to analyze the construction of digital literacy, including digital media, in the 2024 general election to stem hoax and fake news in the 2024 general election. This research uses a qualitative approach with data collection techniques through observation, interviews, and library data. The research results show that, firstly, the election moment is a time that is prone to the circulation of hoax and fake news. This is where digital literacy skills, including digital media literacy, emerge. Second, at a macro level, the state is responsible for digital literacy programs, including digital media literacy. Third, public communication between the Ministry of Communication and Information and the community is a vital bridge that must continue to be maintained and improve its effectiveness and efficiency so that the state's role in building digital literacy, including digital media literacy, is realized as quickly as possible.
References
Abdullah, I., Wahyono, S. B., & Persadha, P. D. (2019). Audience culture in the reception of text: Black campaigns on online media during Indonesia’s 2014 and 2019 presidential elections. Humanities and Social Sciences Reviews, 7(1), 493–500. https://doi.org/10.18510/hssr.2019.7156
Alfreda, J. (2021). Tinjauan Komunikasi Publik Di Era Pandemi Covid-19 Terkait Optimalisasi Vaksinasi Covid-19. Jurnal Sosioedukasi Ilmu Pendidikan Dan Sosial.
Arwendria, A., & Oktavia, A. (2019). Upaya Pemerintah Indonesia Mengendalikan Berita Palsu. Baca: Jurnal Dokumentasi Dan Informasi, 40(2), 195. https://doi.org/10.14203/j.baca.v40i2.484
Prayogo, B.E. (2018). Penanggulangan Kampanye Hitam Sebagai Hambatan Demokrasi di Era Disrupsi Teknologi Informasi dengan Sinergitas Bawaslu , Menkominfo , dan Tim Cyber POLRI. In Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang.
Dewi, S. A. E. (2021). Komunikasi Publik Terkait Vaksinasi Covid 19. HEALTH CARE : JURNAL KESEHATAN. https://doi.org/10.36763/healthcare.v10i1.119
Doly, D. (2020). Penegakan Hukum Kampanye Hitam (Black Campaign) Di Media Sosial: Pembelajaran Pemilihan Umum Presiden Tahun 2019. Kajian.
Gunarjo, N. (2023). Peran Media Publik dalam Menyukseskan Pemilu 2024.
Hasmawati, F. (2018). Manajemen Komunikasi. In Al-Idarah.
Herman, H. (2020). Analisis Model Komunikasi Publik Samanera dan Atthasilani: Studi Kasus Padepokan Dhammadipa Arama Batu. Journal of Humanity and Social Justice. https://doi.org/10.38026/journalhsj.v2i1.25
Ireton, Cherilyn & Posetti, J. (2020). JOURNALISM , ‘ FAKE NEWS ’ & Handbook for Journalism Education and Training.
Iskandar, D. (2017). Ideological Representation of Power in Media Convergence. 6(2), 225–230.
Iskandar, D., Suryawati, I., Suratno, G., Liliyana, L., Muhtadi, M., & Ngimadudin, N. (2023). Public Communication Model In Combating Hoaxes And Fake News In Ahead Of The 2024 General Election. International Journal of Environmental, Sustainability, and Social Science, 4(5), 1505–1518. https://doi.org/10.38142/ijesss.v4i5.856
Iskandar, D., Venus, A., Abdullah, A., & Agustin, H. (2017). Struggle of discourse in Indonesia presidential election campaign. Journal of Advanced Research in Dynamical and Control Systems, 9(16), 546–563.
Kemenkominfo. (2022). Status Literasi Digital Indonesia 2022. 1–77. https://eppid.kominfo.go.id/storage/uploads/1_3_Lakip_Kementerian_Kominfo_2021_low.pdf
Kusumaningtyas, A. (2021). Komunikasi Publik Ormas Keagamaan Islam terkait Social Distancing pada Masa Pandemi COVID-19 (Studi atas Sikap Resmi NU, Muhammadiyah, dan MUI). Muttaqien; Indonesian Journal of Multidiciplinary Islamic Studies. https://doi.org/10.52593/mtq.02.1.02
Hakim, L, Rochim, A, I. B. Pr. (2022). Hoax Dalam Ilustrasi Jean Baudrillard. Relasi: Jurnal Penelitian Komunikasi, 02(2), 40–48.
Nisa, C. U., Disemadi, H. S., & Roisah, K. (2020). Aspek Hukum Tentang Black Campaign Pada Platform Media Sosial Instagram. Mahkamah : Jurnal Kajian Hukum Islam. https://doi.org/10.24235/mahkamah.v5i1.6032
Nurlatun, R., Nayoan, H., & Pangemanan, F. (2021). Upaya Pemerintah Dalam Mengatasi Penyebaran Berita Palsu ( Hoax ) di Media Sosial ( Studi Kasus Dinas Kominfo Kota Manado ). Jurnal Governance, 1(2), 1–8.
Pamungkas, A. D., & Arifin, R. (2019). Demokrasi dan Kampanye Hitam dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum di Indonesia (Analisis atas Black Campaign dan Negative Campaign). DIKTUM: Jurnal Syariah Dan Hukum. https://doi.org/10.35905/diktum.v17i1.641
Megasari, P. (2020). Kebijakan Pemerintah Surabaya Dalam Menangani Berita Hoax (Studi kasus di kota Surabaya). AL-IMARAH: Jurnal Pemerintahan Dan Politik Islam, 5(36), 67–83.
Priyatna, C. C., Prastowo, F. A. A., Syuderajat, F., & Sani, A. (2020). Optimalisasi teknologi informasi oleh lembaga pemerintah dalam aktivitas komunikasi publik. Jurnal Kajian Komunikasi. https://doi.org/10.24198/jkk.v8i1.26115
Ramadani, T. (2019). The Implementation of Public Communication Management Policy at Ministry of Energy and Mineral Resources. Jurnal Borneo Administrator. https://doi.org/10.24258/jba.v15i1.369
Saleh, A. M. (2021). Komunikasi Pelayanan Publik. In Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Pelayanan prima pada Institusi Pemerintah.
Saleh, G. (2018). Kampanye Hitam Pilgub DKI 2017: Analisis Wacana van Dijk pada Meme di Media Sosial. Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies). https://doi.org/10.25139/jsk.v2i3.827
Sastramidjaja, Y., Rasidi, P. P., & Elsitra, G. N. (2022). Peddling Secrecy in a Climate of Distrust: Buzzers, Rumours and Implications for Indonesia’s 2024 Elections. ISEAS Perspective, 2022(85), 1–12.
Sofian, A. (2020). Demokrasi dan Media Sosial: Konstelasi Politik dalam Kreasi Meme. JPW (Jurnal Politik Walisongo).
Syahputra, I., Ritonga, R., Purwani, D. A., Masduki, Rahmaniah, S. E., & Wahid, U. (2021). Pandemic politics and communication crisis: How social media buzzers impaired the lockdown aspiration in Indonesia. SEARCH Journal of Media and Communication Research, 13(1), 31–46.
Wibisono, S. (2012). Orientasi Keberagaman, Modal Sosial dan Prasangka terhadap Kelompok Agama Lain pada Mahasiswa Muslim. Jurnal Insani, 14(03), 136–148.
Yashila, P., & Athifahputih, R. (2022). Penegakan hukum terhadap penyebaran berita hoax di lihat dari tinjauan hukum. 10(c), 64–77.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 dudi iskandar, Geri Suratno, Didik Hariyadi Raharjo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka yang tertunda
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
