IMPLEMENTASI KOMUNIKASI ORGANISASI BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM PELAYANAN PUBLIK
DOI:
https://doi.org/10.33822/jep.v6i3.6391Keywords:
komunikasi organisasi, Budaya Organisasi, kearifan lokal, pelayanan publikAbstract
Abstrak. Penyelenggaraan komunikasi organisasi yang mengadopsi kearifan lokal dalam pelayanan publik masih sangat minim. Kearifan lokal menjadi salah satu bahasan yang menarik jika diadopsi dalam proses interaksi komunikasi organisasi. Meskipun dalam implementasinya memang bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Dalam praktiknya hal tersebut dapat meningkatkan kinerja organisasi baik dalam memaksimalkan budaya organisasi maupun dalam meningkatkan pelayanan publik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implementasi komunikasi organisasi berbasis kearifan lokal dalam pelayanan publik pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Banggai Laut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan etnografi komunikasi. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) empat bentuk kearifan lokal Banggai, yaitu moloyos, molios, maamis, dan monondok yang dimplementasikan dalam budaya organisasi DPMPTSP Kabupaten Banggai Laut merupakan turunan dari falsafah tuu-tuu, (2) dalam implementasinya, komunikasi organisasi berbasis kearifan lokal membentuk budaya organisasi yang lebih baik dan memaksimalkan kerja pelayanan publik sebagaimana hal itu dirasakan langsung oleh masyarakat yang menggunakan jasa layanan pada DPMPTSP Kabupaten Banggai Laut, dan (3) penyebaran pesan yang sering dilakukan adalah penyebaran secara serentak. Adapun arah arus informasi yang lebih banyak digunakan adalah komunikasi ke bawah dan komunikasi ke atas. Kemudian terdapat pula komunikasi horizontal dan komunikasi lintas saluran.
Kata kunci: komunikasi organisasi, budaya organisasi, kearifan lokal, pelayanan publik
Abstract. In public service, the implementation of organizational communication that adopts local wisdom is still very limited. Although, local wisdom becomes one of the most interesting topics if it is adopted in the process of organizational communication. The implementation of local wisdom values is not something that is easy to do. However, It can actually enhance organizational performance by maximizing organizational culture and improving the public service process. This study investigates the implementation of organizational communication based on local wisdom in public service at the Investment and One Stop Integrated Services (DPMPTSP) of Banggai Laut Regency. This study uses qualitative research methods through an ethnographic communication approach by collecting data through observation, interviews, and documentation studies. The results of this study demonstrate that (1) the organizational culture of DPMPTSP of Banggai Laut Regency, which adopted four forms of Banggai local wisdom, including moloyos, molios, maamis, and monondok, is derived from the philosophy of Tuu-tuu. (2) Implementation of Organizational communication based on local wisdom can create a better organizational culture and simulate the work of public services as it is perceived by the clients of DPMPTSP Banggai Laut Regency. (3) The dissemination of messages that is often carried out is simultaneous dissemination. The direction of information flow that is more widely used is downward communication rather than upward communication. Then, there is also horizontal communication and diagonal communication.
Keywords : organizational communication, organizational culture, local wisdom, public service
References
Ahmad, B. (2018). Pelayanan Publik Teori dan Praktik. Manggu Makmur Tanjung Lestari.
Altamira, M. B., & Rusfian, E. (2019). Komunikasi Organisasi Dalam Proses Pembentukan Budaya Organisasi (Studi Nilai Budaya Organisasi I’ve Care Pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia). Jurnal Sosial Humaniora Terapan, 2(1), 51–59.
Chaer, M. T. (2018). Dinamika Komunikasi Organisasi Berbasis Kearifan Lokal Jawa. Annual Conference on Community Engagement, 2(10). https://doi.org/https://doi.org/10.15642/acce.v2i.78
Gabriel Dobrin, I. (2022). Motivation, Training and Organizational Communication - The Fundamental Factors of Perfomance. Journal of Public Administration, Finance and Law. https://doi.org/https://doi.org/10.47743/jopafl-2022-24-11
Goni, M. (2016). Peranan Komunikasi Organisasi Dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Di Kecamatan Mapanget Kota Manado. Acta Diurna Komunikasi, 5. https://ejournal.unsrat.ac.id/
Hakim, L., & Sugiyanto, E. (2020). Karakteristik Budaya Organisasi Unggul Berbasis Kearifan Lokal Di Industri Batik Masaran Sragen Jateng. BENEFIT Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 5. https://doi.org/https://doi.org/10.23917/benefit.v5i1.9205
Handayani, F. (2018). Analisis Komunikasi Organisasi Di Junior Chamber International Chapter Kaltim. Dunia Komunikasi : E Journal Ilmu Komunikasi, 6, 216–230. https://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/
Harsono, A. Y., & Farid, M. (2015). Analisis Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Organisasi Antara Atasan-bawahan Dalam Membangun Budaya Organisasi di Lingkungan Sekretariat DPRD Kota Bengkulu. KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(3), 328–343.
Hikmalia, W., & Toni, A. (2023). Menciptakan Iklim Harmonisasi Komunikasi Organisasi Untuk Optimalisasi Kinerja Pegawai Administrasi. Ekspresi Dan Persepsi : Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(1), 98–107. https://doi.org/https://doi.org/10.33822/jep.v6i1.4465
Mondika, H. (2021, July 9). Kearifan Lokal Yang Berbudaya Bagian I. Alaimbelong.Id. https://alaimbelong.id/rubrik/opini/kearifan-lokal-yang-berbudaya-bagian-i-dari-ii-tulisan/
Morrisan. (2020). Komunikasi Organisasi. Prenada Media Group.
Mulawarman, K., & Rosilawati, Y. (2014). Komunikasi Organisasi Pada Dinas Perijinan Kota Yogyakarta Untuk Meningkatkan Pelayanan. Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna, 5(1), 31–41. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30659/jikm.5.1.31-41
Nawawi, M., & Fajri, E. (2022). Integrasi Sistem ERP, Arus Informasi dan Kualitas Informasi. Jurnal Akademi Akuntansi, 5(2), 88–101. https://doi.org/https://doi.org/10.22219/jaa.v5i1.18054
Njatrijani, R. (2018). Kearifan Lokal Dalam Perspektif Budaya Kota Semarang. Gema Keadilan, 5(1), 16–31. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/gk.2018.3580
Paais, M., & R. Pattiruhu, J. (2020). Effect of Motivation, Leadership, and Organizational Culture on Satisfaction and Employee Performance. Journal of Asian Finance, Economics and Business, 7, 577–588. https://doi.org/https://doi.org/10.13106/jafeb.2020.vol7.no8.577
Pace, R. W., & Faules, D. F. (2015). Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. PT Remaja Rosdakarya.
Rachmat. (2010). Analisis Kualitas Pelayanan Publik pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Maros. Universitas Hasanuddin.
Riono, S. B., Syaifullah, M., & Utami, S. N. (2020). Pengaruh Komunikasi Organisasi, Budaya Organisasi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Di Rumah Sakit dr. Soeselo Kabupaten Tegal. SYNTAX IDEA, 2(4), 138–147. https://doi.org/https://doi.org/10.46799/syntax-idea.v2i4.190
Subekti, K., & Toni, A. (2021). Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi Melalui Grup Percakapan WhatsApp Civitas Academica Fakultas Psikologi Universitas Pancasila. Ekspresi Dan Persepsi : Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 90–105. https://doi.org/https://doi.org/10.33822/jep.v4i1.2251
Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Kualitatif Untuk Penelitian yang Bersifat : Eksploratif, Enterpretif, Interaktif dan Konstruktif (S. Y. Suryandari (ed.); 3rd ed.). Penerbit Alfabeta.
Sutrisno, E. (2015). Budaya Organisasi. Kencana.
West, R., & Turner, L. H. (2014). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi (N. Setyaningsih (ed.); 3rd ed.). Penerbit Salemba Humanika.
Zahara, E. (2018). Peranan Komunikasi Organisasi Bagi Pimpinan Organisasi. Jurnal Warta Dharmawangsa, 56(4). https://doi.org/https://doi.org/10.46576/wdw.v0i56.8
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Meytri S. Gonda, Tuti Bahfiarti, Muhammad Farid
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka yang tertunda
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).