Kajian Model U- Curve Terhadap Fenomena Adaptasi Pedagang Asli dengan Pedagang Pendatang di Kawasan Kalijodo Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.33822/jep.v5i2.4648Keywords:
U-Curve Model, Adaptation Process, Culture Shock, Intercultural CommunicationAbstract
Penelitian ini mengulas proses adaptasi antara pedagang asli dan pendatang pada fenomena penataan kawasan Kalijodo. Penelitian ini penting untuk melihat bahwa proses adaptasi dapat membantu penyelesaian konflik identitas budaya berbeda. Peneliti menggunakan model U-Curve dari Sverre Lysgaard yang menekankan proses adaptasi sebagai proses berkelanjutan dan fokus kepada pendatang (mereka yang bermigrasi). Penelitian ini menggunakan paradigma interpretive dengan metode studi kasus.. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa para pedagang kalijodo melewati fase honeymoon di mana pedagang lama dan baru merasa kawasan lebih tertata dan tidak kumuh. Ketika masuk dalam fase kejutan budaya merupakan masa-masa terberat, terutama konflik timbul soal kepentinggan kekuasaan dan ekonomi. Pada fase penyesuaian mereka menemukan kenyamanan ketika melalukan akomodasi dalam berkomunikasi. Proses adaptasi berjalan terutama di mana pendatang baru berupaya untuk menyesuaikan aturan dan identitas budaya pedangang lama.
References
Creswell, John W & Poth, Cheryl, N. (2018). Qualitative Inquiry & Research Design, Choosing Among Five Approaches 4th Edition. SAGE Publication.
Graham, C., & Ruiz Pozuelo, J. (2017). Happiness, stress, and age: how the U curve varies across people and places. Journal of Population Economics, 30(1), 225–264. https://doi.org/10.1007/s00148-016-0611-2
Gudykunst, W. B. (2003). Cross-Cultural and Intercultural Communication. Thousand Oaks, CA:Sage.
Judith N. Martin, Nakayama, T. K. (2022). Intercultural Communication in Contexts (8th ed.). McGraw-Hill.
Kim, Y. Y., & Gudykunst, W. B. (2013). Teaching intercultural communication. In Teaching Communication: Theory, Research, and Methods.
Mardani, P. B., & Christanti, M. F. (2020). Culture clash : conflict and its management (case : the kalijodo merchant). International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 7(1), 1–9. https://doi.org/10.18415/ijmmu.v6i1.1042
Martin, J. N., & Nakayama, T. K. (2018). Intercultural Communication in Context Seventh Edition. McGraw-Hill Education.
Neuliep, J. W. (2018). Intercultural Communication A Contextual Approoach (7th ed.). SAGE Publication.
Neuliep, J. W., & Johnson, M. (2016). A cross-cultural comparison of Ecuadorian and United States face, facework, and conflict styles during interpersonal conflict: An application of face-negotiation theory. Journal of International and Intercultural Communication, 9(1), 1–19. https://doi.org/10.1080/17513057.2016.1120844
Patton, M. Q. (2014). Qualitative Research & Evaluation Methods. SAGE Publication.
Sarbaugh, L. E. (1984). Communicating with strangers: An approach to intercultural communication. International Journal of Intercultural Relations. https://doi.org/10.1016/0147-1767(84)90030-0
Setyo Utami, L. (2015). Teori-Teori Adaptasi Antar Budaya. Jurnal Komunikasi Untar, 7(2), 180–197.
Ting‐Toomey, S. (2017). Identity Negotiation Theory. In The International Encyclopedia of Intercultural Communication. https://doi.org/10.1002/9781118783665.ieicc0039
Downloads
Published
Issue
Section
License
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka yang tertunda
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).