Narasi melalui Ikon dan Simbol dalam komunikasi sains
DOI:
https://doi.org/10.33822/gk.v4i2.3933Abstract
Modernisasi dan juga perkembangan zaman menuntu agar masyrakat mau Kembali ke sains dan salah satu tantangan dalam komunikasi adalah menggunakan sains dalam menjelaskan keseharian manusia. Dengan banyaknya misinformasi, maka penjelasan medasar tentang semua hal diharapkan dalam memberikan gambaran kepada khalayak bagaimana untuk mengandalkan pemahaman sains dalam menghadapai berbagai tantangan. Komunikasi sains adalah cara bagaimana berkomunikasi yang bertujuan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sainitifik kepada khalayak umum. Tantangannya adalah meneyederhanakan materi atau pesan yang kompleks untuk mudah dipahami. Semiotika yang dikritik oleh beberapa ahli bagaimana memiliki struktur yang kompleks, disangsikan dapat digunakan dalam menyampaikan sebuah gambaran yang benar. Inilah kemudian yang menjadi bahasan yang hendak diteliti yakni bagaimana ikon dan simbol, sebagai ilmu semiotika yang digunakan dalam komunikasi sains. Dalam penelitian ini, data didapatkan melalui observasi dari seri video “explaining one concept on 5 levels of dicciculty”. Video ditayangkan oleh Wired tentang tingkatan yang berbeda dalam menjelaskan sebuah kompleksitas. Penelitian ini menemukan bahwa ikon dan simbol dalam dialog sains dimaknai secara berbeda, namun bisa disepakati dengan menggunakan konsep naratif.
Published
Issue
Section
License
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).