PERAMPASAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN KORPORASI ATAS TINDAK PIDANA KORUPSI

Authors

  • Fatma Putri Fadilah Faculty of Law, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
  • Ummu Hani Sentosa Faculty of Law, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
  • Harlin Sabrinda Rasya Faculty of Law, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.35586/jhs.v4i2.10828

Keywords:

Korupsi, Perampasan Keuntungan, Pemulihan Keuangan Negara

Abstract

(Corruption is an extraordinary crime that has a significant impact on state finances. One of the approaches applied in efforts to eradicate corruption is profit confiscation, which is a legal mechanism that authorizes the state to confiscate profits obtained illegally by a business entity. This research aims to analyze the effectiveness of the implementation of the mechanism of corporate profit confiscation in the recovery of state finances due to corruption in Indonesia. This research uses normative juridical method with statute approach and conceptual approach. Data is collected through literature study with primary and secondary legal sources. The results show that although profit forfeiture has been regulated in various laws and regulations, its implementation still faces obstacles, such as weak coordination between law enforcement agencies, unclear regulations, and lack of effectiveness in applying sanctions against corporations involved in corruption crimes. The implementation of profit forfeiture mechanisms in several countries, such as the United States and the United Kingdom, shows that this policy can be an effective instrument in recovering state assets and eradicating corporate corruption. Therefore, it is necessary to optimize regulations, increase the capacity of law enforcement officials, and strengthen inter-agency coordination so that the profit forfeiture mechanism can be applied more effectively in dealing with corruption cases in Indonesia).

References

Buku

Ismoyo, J. D., Apriyanto, A., Harryanti, T., dan Judijanto, L. Teori Negara Hukum Modern. PT. Sonpedia Publishing Indonesia, 2025.

Januru, L., Milia, J., Yani, M. A., Utama, A. S., Damayanti, I., Ferdinanto, T., dan Hamzah, I. F. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Yayasan Tri Edukasi Ilmiah, 2025.

Disertasi

Lubis, M. K. Formulasi Penuntutan Pelaku Tindak Pidana Korupsi Berbasis Nilai Keadilan. Disertasi Doktor, Universitas Islam Sultan Agung Semarang, 2024.

Jurnal

Fauzia, A., dan Hamdani, F. “Pembaharuan Hukum Penanganan Tindak Pidana Korupsi oleh Korporasi Melalui Pengaturan Illicit Enrichment dalam Sistem Hukum Nasional.” Jurnal Hukum Lex Generalis 3, no. 7 (2022): 497–519.

Indonesia Corruption Watch, Anandya, D., dan Kurnia Ramdhana. “Laporan Hasil Pemantauan Tren Korupsi Tahun 2023.” Indonesia Corruption Watch 10 (2024).

Jatikusuma, R. M. A., dan Nurbaedah, N. “Plea Bargaining System (Kesepakatan dalam Proses Hukum Pidana) dalam Tindak Pidana Korupsi Kecil (Petty Corruption).” Mizan: Jurnal Ilmu Hukum 14, no. 1 (2025): 128–137.

Kharisma, Z. A., Putra, B. B. W., dan Hidayah, M. N. “Model Pertanggungjawaban atas Tindak Pidana Korupsi oleh BUMN sebagai Korporasi: Antara Tanggungjawab Korporasi dan Pengurus.” Jurnal Hukum Lex Generalis 12, no. 12 (2021): 1337.

Kurniawan, F., Alghazali, M. S. D., dan Fadhila, A. “Determinasi Upaya Pemulihan Kerugian Keuangan Negara melalui Peran Kejaksaan terhadap Perampasan Aset Tindak Pidana Korupsi.” Jurnal Hukum Lex Generalis 3, no. 7 (2022): 565–588.

La Ode, Y., dan Yulestari, R. R. “Optimalisasi Perlindungan Hak Asasi Manusia pada Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset dalam Penanganan Tindak Pidana Ekonomi.” JUDICATUM: Jurnal Dimensi Catra Hukum 2, no. 1 (2024): 1–20.

Nugraha, X., Katherina, A. M. F., Agustin, W., dan Pamungkas, A. “Non-Conviction Based Asset Forfeiture sebagai Formulasi Baru Upaya Stolen Asset Recovery Tindak Pidana Korupsi Indonesia.” Majalah Hukum Nasional 1 (2019): 35.

Nurdin, T. A. “Perbandingan Pengaturan Perampasan Aset Tindak Pidana Korupsi antara Indonesia dengan Amerika Serikat yang Sudah Menerapkan Non-Conviction Based Asset Forfeiture.” Recidive 13, no. 2 (2024): 138.

Oktavianto, H., dan Khumaeroh, I. N. “Deklinasi Sanksi Tindak Pidana Korupsi dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023.” J-CEKI: Jurnal Cendekia Ilmiah 4, no. 3 (2025): 1069–1081.

Susanto, E. A., dan Widodo, E. “Penegakan Hukum terhadap Pelaku Tindak Pidana Korupsi dalam Pengadaan Barang Pemerintah.” Jurnal Penelitian Ilmiah Multidisiplin 8, no. 10 (2024).

Yohanes, Y., Danil, E., dan Mulyati, N. “Peran Kejaksaan dalam Perampasan Aset dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi serta Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaannya.” UNES Law Review 6, no. 1 (2023): 3818–3831.

Website

Rizki, M. J. “Tantangan Penerapan Non-Conviction Based dalam RUU Perampasan Aset Tindak Pidana.” Hukumonline.com, 11 Mei 2023. https://www.hukumonline.com/berita/a/tantangan-penerapan-non-conviction-based-dalam-ruu-perampasan-aset-tindak-pidana-lt645c878d24a19/?page=3.

Published

2025-04-15

How to Cite

Fadilah, F. P., Sentosa, U. H., & Rasya, H. S. (2025). PERAMPASAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN KORPORASI ATAS TINDAK PIDANA KORUPSI. Jurnal Hukum Statuta, 4(2), 117–128. https://doi.org/10.35586/jhs.v4i2.10828