EDUKASI ANALISIS BAHAYA DAN TITIK PENGENDALIAN KRITIS (HACCP) BAGI PENGRAJIN TEMPEH DI SENTUL, BOGOR

EDUKASI ANALISIS BAHAYA DAN TITIK PENGENDALIAN KRITIS (HACCP) BAGI PENGRAJIN TEMPEH DI SENTUL, BOGOR

Authors

  • Khoirul Anwar Program Studi Gizi, Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan, Universitas Sahid
  • Dadi Hidayat Maskar Program Studi Gizi Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan – Universitas Sahid Jakarta Indonesia
  • Revanza Eliza Angelia Universitas Sahid, Jakarta, Indonesia
  • Laras Anastasia Hidayat Universitas Sahid, Jakarta, Indonesia
  • Fandra Raditya Naufal Universitas Sahid, Jakarta, Indonesia
  • Intan Kusumawati Soybean Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.53834/mdn.v10i2.10383

Abstract

Tempe merupakan salah satu makanan populer di Indonesia yang merupakan sumber protein nabati dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Salah satu hal yang sering menjadi perhatian adalah kebersihan dan titik kritis kontaminasi yang terjadi pada setiap tahapan proses produksi. Peningkatan kondisi higiene dan sanitasi menjadi hal penting yang harus dilakukan untuk menjadikan suatu produk dengan kualitas yang lebih baik. Kegiatan edukasi dilaksanakan di ruang mitra yang merupakan bagian dari masjid Jabal Nur Sentul City, Kabupaten Bogor. Lokasi kegiatan juga dilaksanakan di lokasi produksi tempe yang masih dalam komplek Radja Tempe yang sama. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2024 dengan target kegiatan yaitu pengurus Radja Tempe, Pengrajin, dan masyarakat sebanyak 24 orang peserta. Berdasarkan hasil evaluasi pengetahuan yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan. Terjadi peningkatan rerata pengetahuan peserta yang pada saat pre-test memiliki skor pengetahuan 82,5 ± 11,9 meningkat pada saat post-test dengan skor pengetahuan 88,3 ± 9,6. Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan peserta meningkat setelah dilakukan edukasi yang diharapkan pengetahuan peserta tentang keamanan pangan dan HACCP juga akan meningkat. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah kegiatan edukasi (p<0,05). Perbedaan yang signifikan ini menunjukkan bahwa skor pengetahuan peserta sesudah kegiatan edukasi lebih tinggi dibandingkan dengan skor pengetahuan peserta sebelum kegiatan edukasi. Kegiatan edukasi dengan metode partisipatif dapat dilakukan untuk memberikan edukasi tentang HACCP kepada mitra pengrajin. Kegiatan edukasi ini memberikan manfaat kepada mitra yaitu melalui peningkatan pengetahuan tentang keamanan pangan dan HACCP.

Downloads

Published

2024-12-31