Telaah Dampak Kebijakan Impor terhadap Industri Tekstil Nasional: Idealitas Perlindungan Ekonomi Domestik
indonesia
DOI:
https://doi.org/10.35586/flj.v2i02.11189Kata Kunci:
Kebijakan Impor, Industri Tekstil, Daya Saing, Permendag 8/2024, Efisiensi EkonomiAbstrak
Industri tekstil nasional yang menyumbang US$33 miliar pertahun dan jutaan lapangan kerja, menghadapi tantangan akibat kebijakan impor, khususnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024. Kebijakan yang bertujuan memperlancar arus barang, justru meningkatkan impor tekstil sebesar 5,84% pada 2024, memicu pertumbuhan negatif sektor tekstil dan PHK massal. Tinjauan pustaka mengacu pada teori hukum dan ekonomi Richard Posner, yang menekankan efisiensi regulasi, serta studi kebijakan impor di India, Vietnam, dan Turki untuk mencari praktik terbaik. Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan, konseptual, dan komparatif, menganalisis data primer dan sekunder melalui teknik deskriptif dan evaluatif berbasis metode IRAC. Pembahasan mengungkap bahwa pelonggaran impor membuka celah masuknya produk murah dan ilegal, melemahkan daya saing industri lokal, ditambah birokrasi perizinan yang rumit dan kurangnya harmonisasi antarinstansi. Kesimpulan menegaskan perlunya reformasi kebijakan yang seimbang, melindungi industri domestik sambil mendukung rantai pasok, melalui digitalisasi perizinan, insentif inovasi, dan pengawasan ketat. Studi ini merekomendasikan harmonisasi regulasi dan pembelajaran dari negara lain untuk meningkatkan daya saing tekstil Indonesia di pasar global.
Referensi
Artikel Jurnal:
Ginting, A. M. T., Riswinanda, G. N., Hutabarat, R. T. N., & Wikansari, R. (2023). Analisis persaingan ekspor tekstil Indonesia dengan Vietnam. Jurnal Manajemen dan Ekonomi Kreatif, 2(1), 205-213. https://doi.org/10.59024/jumek.v2i1.294
Alamin, M. S. (2023). Pengaturan penjualan baju bekas pakai dari luar negeri (studi terhadap hukum import di Indonesia). [Artikel tanpa jurnal], 1–23.
Arifin, R., Alkadri, R., Sari, D. P., et al. (n.d.). Improving law student ability on legal writing through critical and logical thinking by IRAC method. Journal of Advocacy and Legal Services. https://journal.unnes.ac.id/sju/ijals/article/view/33706
Benuf, K., & Azhar, M. (2020). Metodologi penelitian hukum sebagai instrumen mengurai permasalahan hukum kontemporer. Gema Keadilan. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/gk/article/view/7504
Budiyanti, E. (2023). Dampak negatif impor pakaian bekas terhadap perekonomian. Info Singkat: Kajian Singkat terhadap Isu Aktual.
Binh, D. T., Lam, T. S., Nguyen, N. D., Ngoc, T. T. B., et al. (2020). Increasing the efficiency of the textile and garment industry of Vietnam in the context of the dependence on foreign suppliers and investors. Journal of Eastern European and Central Asian Research. http://ieeca.org/journal/index.php/JEECAR/article/view/598
Cahyaningrum, D. (2024). Penanganan pelanggaran larangan impor pakaian bekas. Info Singkat, 16(5), 11–15.
Chopra, S., & Meindl, P. (2021). Global supply chain management (pp. 78– 82). Pearson.
Chandra, N. (2023). Impact of PLI scheme on textile sector in Indian scenario. ResearchGate. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.14310.50246
Do, K. D. (2021). Evaluating the competitiveness of the Vietnam textile and garment industry. Journal of International Business and Management. https://rpajournals.com/wp-content/uploads/2021/10/JIBM-2021-08-1176.pdf
Gereffi, G. (2020). Trade policy and industrialization in turbulent times (pp. 134–150). Routledge.
Gereffi, G., & Fernandez-Stark, K. (n.d.). Global value chains and development (pp. 102–120). Cambridge University Press.
Harnay, S. (2009). Posner, economics and the law: From ‘law and economics’ to an economic analysis of law. Journal of the History of Economic Thought, 31(2), 215–232. https://doi.org/10.1017/S1053837209090208
Jumadi, J., Purwanda, S., & Tarring, A. D. (2024). Menegakkan keadilan: Strategi hukum dalam menindak penyelundupan pakaian bekas impor. Jurnal Litigasi Amsir. http://journalstih.amsir.ac.id/index.php/julia/article/view/277
Journal of Economic Structures. (2023). Supply chain efficiency and FDI in developing countries. Journal of Economic Structures, 12(2), 89–105.
Journal of International Trade Law and Policy. (2023). Digital trade success factors. Journal of International Trade Law and Policy, 22(2), 89–105.
Journal of International Trade Law and Policy. (2023). Challenges of digital trade permits. Journal of International Trade Law and Policy, 22(3), 145–160.
Kerja, Tenaga, & Tekstil Menciut. (2024). Sengkarut industri tekstil, tenaga kerja tekstil menciut. [Jurnal tidak disebutkan], 1(2).
Nurcahyo, M. A., & Nugroho, A. S. (2023). Dampak implementasi kebijakan pembatasan impor sepeda pada pola perdagangan internasional. Jurnal Perspektif Bea dan Cukai. https://jurnal.pknstan.ac.id/index.php/PBC/article/view/2100
Nurhayati, Y. (n.d.). Perdebatan antara metode normatif dengan metode empirik dalam penelitian ilmu hukum ditinjau dari karakter, fungsi, dan tujuan ilmu hukum. Al-Adl: Jurnal Hukum. https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/aldli/article/view/191
Nurhayati, Y., Ifrani, I., & Said, M. Y. (2021). Metodologi normatif dan empiris dalam perspektif ilmu hukum. Jurnal Penegakan Hukum Indonesia.
Putri, M. H. (2023). Analisis kepentingan Indonesia dalam perundingan Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA). [Artikel tidak disebutkan], 1–29.
Prasetiyani, E., & Saputra, M. (2024). Analisis implementasi kebijakan Permendag No. 8 Tahun 2024: Dampak terhadap industri tekstil dan sektor terkait. [Artikel tidak disebutkan].
Rosidah, N., & Anwar, M. (2023). Reformulasi sanksi tindakan sebagai primum remedium bagi anak pelaku tindak pidana. Lampung: Justice Publisher.
Sigit, N. S., Nugroho, S. H., Hum, M., Anik, T., Haryani, S. H., et al. (2020). Metodologi riset hukum. Chemie International Edition.
Sudira, I. W., Hidayat, H., & Fauzi, M. A. (2024). Analisis relevansi teori Richard Posner dalam pengembangan hukum ekonomi di Indonesia: Studi kasus pada kontrak bisnis di sektor keuangan. Kertha Widya. https://ejournal.unipas.ac.id/index.php/KW/article/view/1953
Suyanto, B. (2023). Analisis kebijakan perdagangan dan dampaknya terhadap ekonomi nasional. Jurnal Kebijakan Publik, 12(1), 88–105.
Wafi, M. N., & Sari, D. W. (2021). Total factor productivity analysis of Indonesian textiles and textile products industry. Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 6(1), 15–31. https://doi.org/10.20473/jiet.v6.i1.26770
Buku:
Gereffi, G. (2018). Global Value Chains and Development. Cambridge University Press
Siwiyanti, L., Mulyana, A., Istikomah, I., Sitanini, A., et al. (2024). Ekspor Impor. Google Books. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=s6c4EQAAQBAJ
Halaman Web:
Aditya Nugroho. (2024). Pengusaha puji sikap tegas Menperin lindungi industri tekstil. Rakyat Merdeka. Diakses pada 7 April 2025, https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/225613/pengusaha-puji-sikap-tegas-menperin-lindungi-industri-tekstil
Afiffah Rahmah, N. (2024). Lartas impor bablas, ini sederet masalah Permendag No. 36 dan Pertek Kemenperin. Diakses pada 7 April 2025.
Almi, & Edi. (2024). Lonjakan impor tekstil dan produk tekstil setelah Permendag 8/2024 terbit, industri tekstil lokal terpukul. Pagaralam Pos. Diakses pada 8 April 2025.
Anton A. Setyawan. (2023). Industri tekstil Indonesia, bangkit atau mati? Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses pada 9 Maret 2025, https://news.ums.ac.id/id/05/2023/industri-tekstil-indonesia-bangkit-atau- mati/
Aprillia, I. (2024). Dampak relaksasi impor, industri tekstil RI diprediksi terus alami penurunan daya saing. Kompas. Diakses pada 7 April 2025, https://money.kompas.com/read/2024/06/23/181838326/dampak-relaksasi-impor-industri-tekstil-ri-diprediksi-terus-alami-penurunan
BMG Consulting Group. (2024). Penerbitan Permendag 8/2024 sebagai upaya pemerintah lancarkan impor dan atasi penumpukan kontainer. Diakses pada 7 April 2025, https://konsultanperizinan.co.id/penerbitan-permendag-8-2024-sebagai-upaya-pemerintah-lancarkan-impor-dan-atasi-penumpukan-kontainer/
Direktorat Jenderal Pajak. (2008). Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 15/M-Dag/Per/5/2008. Diakses pada 19 Maret 2025, https://www.pajak.go.id/index.php/id/peraturan/ketentuan-impor-tekstil- dan-produk-tekstil-0
Indonesia.go.id. (2024). Bukan sekadar lincah dan cepat. Diakses pada 7 April 2025, https://indonesia.go.id/kategori/editorial/7976/bukan-sekadar-lincah-dan-cepat?lang=1
Isna Fachrur Rozi, & M. Han. (2021). Kebijakan proteksionis dalam tatanan internasional. Diakses pada 9 Maret 2025, https://binus.ac.id/character-building/2021/10/kebijakan-proteksionis- dalam-tatanan-internasional/
Izzuddin, H. (2024). Proyeksi kinerja emiten tekstil masih penuh tantangan di 2025.. Diakses pada 9 Maret 2025, https://www.tempo.co/ekonomi/proyeksi-kinerja-emiten-tekstil-masih- penuh-tantangan-di-2025-1186657
KADIN. (2024). Laporan Investasi 2024. Diakses pada 7 April 2025, dari https://kadin.id/
Kahfi. (2024). Agresivitas China ancam industri petrokimia lokal. Diakses pada 8 April 2025, https://ekonomi.bisnis.com/read/20240709/257/1780628/agresivitas-china-ancam-industri-petrokimia-lokal.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. (2024). Atasi kendala perizinan impor serta penumpukan kontainer di pelabuhan, pemerintah berlakukan Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Diakses pada 7 April 2025, https://ekon.go.id/publikasi/detail/5779/atasi-kendala-perizinan-impor-serta-penumpukan-kontainer-di-pelabuhan-pemerintah-berlakukan-permendag-nomor-8-tahun-2024.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. (2024b). Pastikan arus barang kembali lancar, Menko Airlangga tinjau langsung pengeluaran barang dan minta instansi di Pelabuhan Tanjung Priok bekerja 24 jam. Diakses pada 7 April 2025, https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/5781/pastikan-arus-barang-kembali-lancar-menko-airlangga-tinjau-langsung-pengeluaran-barang-dan-minta-instansi-di-pelabuhan-tanjung-priok-bekerja-24-jam
Kementerian Perindustrian. (2022). Menperin: Satu abad industri tekstil Indonesia, dari zaman kolonial hingga berjaya di era digital. Diakses pada 9 Maret 2025, https://kemenperin.go.id/artikel/23425/Menperin:-Satu-Abad-Industri-Tekstil-Indonesia,-Dari-Zaman-Kolonial-Hingga-Berjaya-di-Era-Digital
Knowledge & News Network. (2024). Textile industry welcomes relaxation of QCOs for imported polyester. Diakses pada 8 April 2025.
Kumparan Bisnis. (2025). Asosiasi tekstil tak mau RI banjir produk luar usai kebijakan tarif impor Trump. Diakses pada 9 April 2025, https://kumparan.com/kumparanbisnis/24oPeQIsx5B
LNSW. (2025). INSW percepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Diakses pada 7 April 2025, https://api.insw.go.id/assets/upload/cms/1738742720157_cms.pdf
Lucas Arilotta. (2025). Tarif impor, bea masuk, dan tarif pajak Tiongkok: Hal yang perlu diketahui setiap importir. Diakses pada 10 Maret 2025, https://www.sino-shipping.com/id/china-import-tariff-duty-and- tax-rates/
Ministry of External Affairs, Government of India. (2021). PLI scheme notified for man-fibers and technical textiles sectors. Diakses pada 8 April 2025.
Muallifa, R. N. (2024). Isi Permendag Nomor 8 Tahun 2024 yang jadi tameng pailitnya Sritex, mengancam industri lokal. Diakses pada 8 April 2025, https://www.liputan6.com/hot/read/5764865/isi-permendag-nomor-8-tahun- 2024-yang-jadi-tameng-pailitnya-sritex- mengancam-industri-lokal.
Muslimawati, N., & Fajri, M. (2025). Permendag 8/2024 hingga premanisme dinilai bunuh industri padat karya RI. Diakses pada 8 April 2025, https://kumparan.com/kumparanbisnis/permendag-8-2024-hingga-premanisme-dinilai-bunuh-industri-padat-karya-ri-24fZahPT2bP.
Nugraheny, D., & Setiawan, S. (2025). Dinilai picu maraknya PHK, serikat pekerja minta pemerintah cabut Permendag 8/2024. Diakses pada 10 Maret 2025, https://money.kompas.com/read/2025/01/01/193345026/dinilai-picu- maraknya-phk-serikat-pekerja-minta-pemerintah-cabut-permendag-8.
Oktavian Surya Dewangga. (2024). Demurrage Beras Bulog, anggota DPR dorong pengawasan teknis di lapangan. Diakses pada 7 April 2025, https://ekbis.sindonews.com/read/1395219/34/demurrage-beras-bulog-dpr-dorong-pengawasan-teknis-lapangan-1718186783.
PIB Delhi. (2025). Parliament question: Input materials for domestic industry. Diakses pada 8 April 2025.
Press Information Bureau. (2025). PLI scheme for automobile & auto components driving investments, employment, and growth. Diakses pada 8 April 2025.
Puspaningtyas, L. (2024, 18 Mei). Pemerintah terbitkan Permendag 8/2024 soal larangan batas barang impor. Diakses pada 8 April 2025, https://www.kemendag.go.id/berita/pojok-media/pemerintah-terbitkan-permendag-82024-soal-larangan-batas-barang-impor.
Rahman Fauzan. (2025). Daya saing lemah jadi biang kerok turunnya utilitas hulu tekstil Indonesia. Diakses pada 7 April 2025, https://ekonomi.bisnis.com/read/20250301/257/1843579/daya-saing-lemah-jadi-biang-kerok-turunnya-utilitas-hulu-tekstil-indonesia.
Redaksi. (2023). Implikasi kebijakan proteksionis India. Agro Indonesia. Diakses pada 10 Maret 2025, https://agroindonesia.co.id/implikasi- kebijakan-proteksionis-india/.
Saeful Imam. (2024). Lonjakan impor tekstil dan produk tekstil ternyata akibat kebijakan Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Diakses pada 8 April 2025.
Sitoresmi, A. R. (2025, 8 Januari). Apa itu impor: Pengertian, jenis, dan manfaatnya bagi perekonomian. Diakses pada 26 Maret 2025, https://www.liputan6.com/feeds/read/5869304/apa-itu-impor-pengertian-jenis-dan-manfaatnya-bagi-perekonomian.
Tempo. (2024a). Aturan impor dituding merugikan industri tekstil, ini tanggapa Zulkifli Hasan. Diakses pada 7 April 2025, https://www.tempo.co/ekonomi/aturan-impor-dituding-merugikan-industri- tekstil-ini-tanggapan-zulkifli-hasan-49448.
Tempo. (2024b). Bercermin Sritex pailit, inilah 5 penyebab industri tekstil Indonesia kolaps. Diakses pada 7 April 2025, https://www.tempo.co/ekonomi/bercermin-sritex-pailit-inilah-5-penyebab-industri-tekstil-indonesia-kolaps-1162438.
Tempo. (2025). Mengapa Vietnam lebih menarik bagi investor asing dibanding Indonesia? Diakses pada 7 April 2025, https://www.tempo.co/data/data/mengapa-vietnam-lebih-menarik-bagi- investor-asing-dibanding-indonesia--1196404.
Validnews.id. (2024). Negara dengan ekspor-import tekstil terbesar. Diakses pada 10 Maret 2025, https://validnews.id/infografis/negara-dengan-ekspor-import-tekstil-terbesar.
Veeramalla Anjaiah. (2025). Skema insentif terkait produksi meningkatkan ekspor dan pertumbuhan industri India. Diakses pada 8 April 2025.
Winarto, Y., & Nur, V. P. (2025). Apsyfi desak revisi Permendag 8/2024, khawatirkan dampak ke industri tekstil. Diakses pada 25 Maret 2025, https://industri.kontan.co.id/news/apsyfi-desak-revisi-permendag-82024-khawatirkan-dampak-ke-industri-tekstil
Yudha, T. (2024). Industri kimia, farmasi, dan tekstil ditargetkan tumbuh 6,59 persen di 2025. Diakses pada 9 Maret 2025, https://www.idxchannel.com/economics/industri-kimia-farmasi-dan-tekstil- ditargetkan-tumbuh-659-persen-di-2025.
Peraturan Perundang-Undangan
Undang- Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 15/M-DAG/PER/5/2008 tentang Ketentuan Impor Tekstil Dan Produk Tekstil.
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 85/M-DAG/PER/10/2015 tentang Ketentuan Impor Tekstil dan Produk Tekstil.
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 64/M-DAG/PER/8/2017 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 85/M-DAG/PER/10/2015 Tentang Ketentuan Impor Tekstil Dan Produk Tekstil.
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2023 Tentang Kebijakan Dan Pengaturan Impor.
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2023 Tentang Kebijakan Dan Pengaturan Impor.
The foreign trade (development and regulation) act.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Forschungsforum Law Journal
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Hak Cipta (c) 2022 Forschungsforum Law Journal (FLJ)
Forschungsforum Law Journal (FLJ) di dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution 4.0 International License.
1. Lisensi
Penggunaan artikel untuk tujuan non-komersial akan diatur oleh lisensi Atribusi Creative Commons seperti yang saat ini ditampilkan di Creative Commons Attribution 4.0 International License..
2. Jaminan Penulis
Penulis menjamin bahwa artikel tersebut asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak-hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang diberikan secara eksklusif kepada penulis, dan bebas dari hak-hak pihak ketiga mana pun, dan bahwa izin tertulis yang diperlukan untuk mengutip dari sumber-sumber lain telah diperoleh penulis.
3. Hak Pengguna/Publik
Semangat Forschungsforum Law Journal (FLJ) adalah untuk menyebarkan artikel yang diterbitkan sebebas mungkin. Di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution 4.0 International License.. Forschungsforum Law Journal (FLJ) mengizinkan pengguna untuk menyalin, mendistribusikan, menampilkan, dan menampilkan karya untuk tujuan non-komersial saja. Pengguna juga harus mencantumkan penulis dan Forschungsforum Law Journal (FLJ) dalam mendistribusikan karya di jurnal dan media publikasi lainnya.
4. Hak Penulis
Penulis memiliki semua hak atas karya mereka yang diterbitkan, seperti (namun tidak terbatas pada) hak-hak berikut ini:
- Mereproduksi karya
- Menyiapkan karya turunan berdasarkan karya tersebut
- Mendistribusikan salinan karya
- Mempertunjukkan ciptaan di depan umum
- Menampilkan karya secara publik
- Hak cipta dan hak milik lainnya yang berkaitan dengan artikel, seperti hak paten,
- Hak untuk mengarsipkan sendiri artikel tersebut,
- Hak untuk membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi artikel yang diterbitkan (misalnya, mengirimnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini (Forschungsforum Law Journal).
5. Kepengarangan Bersama
Jika artikel disiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui pemberitahuan hak cipta dan lisensi (perjanjian) ini atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan-rekan penulisnya tentang ketentuan kebijakan ini. Forschungsforum Law Journal tidak akan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis. Forschungsforum Law Journal hanya akan berkomunikasi dengan penulis yang bersangkutan.
6. Royalti
Sebagai jurnal yang dapat diakses secara terbuka dan menyebarluaskan artikel secara gratis di bawah istilah lisensi Creative Commons yang disebutkan, penulis menyadari bahwa Forschungsforum Law Journal tidak memberikan hak kepada penulis untuk mendapatkan royalti atau biaya lainnya.
7. Lain-lain
Forschungsforum Law Journal akan menerbitkan artikel (atau menerbitkannya) dalam jurnal jika proses editorial artikel berhasil diselesaikan. Editor JOSI dapat memodifikasi artikel dengan gaya tanda baca, ejaan, huruf besar, referensi, dan penggunaan yang dianggap sesuai. Penulis mengakui bahwa artikel tersebut dapat dipublikasikan sehingga dapat diakses oleh publik dan akses tersebut tidak dipungut biaya untuk pembaca seperti yang disebutkan pada poin 3.
