HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN DISMENOREA DAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWI FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
DOI:
https://doi.org/10.52019/ijpt.v4i2.7970Abstract
Latar belakang: Banyaknya penelitian terkait Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan dismenorea dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kualitas tidur, hasil dari penelitian tersebut menimbulkan banyak kontroversi. Sehingga penelitian tersebut masih harus di teliti terkait hubungan dengan ketiga variabel tersebut. Metode: Penelitian ini dibagi enam tahap, yakni: 1) Pengurusan surat izin penelitian dan izin etik; 2) Menjelaskan tujuan, manfaat, dan mekanisme serta prosedur penelitian kepada responden; 3) Pengisian informed consent dan data diri oleh responden; 4) Pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT); 5) Pengisian kuesioner dismenorea dan pengukuran nyeri menggunakan VAS serta PSQI oleh responden; 6) Pengelolaan data menggunakan SPSS. Hasil: Dalam penelitian ini didapatkan IMT dengan kategori normal sebanyak 139 dari 247 mahasiswi (56,3%) diikuti kategori IMT kurus (17,4%), IMT sangat kurus (11,7%), IMT obesitas (10,1%), dan IMT gemuk (4,5%). Selanjutnya untuk kategori dismenorea didominasi oleh nyeri sedang (66,8%), lalu nyeri berat terkontrol (24,3%), nyeri ringan (8,1%), nyeri berat tidak terkontrol (0,8%). Kualitas tidur didominasi oleh kategori buruk (98,8%) dibandingkan dengan kategori baik (1,2%). Adapun uji normalitas yang digunakan, yaitu uji Kolmogrov-Smirnov dengan hasil p-value = 0,000 (p<0,05). Sehingga digunakan uji korelasi spearman IMT dengan dismenorea sebesar 0,384 (p>0,05). Uji korelasi spearman IMT dengan kualitas tidur sebesar 0,512 (p>0,05). Kesimpulan: Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan dismenorea dan kualitas tidur tidak terdapat hubungan yang signifikan.
Kata kunci: Dismenorea; Fisioterapi; Indeks Massa Tubuh (IMT); Kualitas Tidur; Mahasiswi