HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA LANSIA DI DESA X

Penulis

  • Siti Jalillah Program Studi Fisioterapi Program Diploma Tiga, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, Indonesia
  • Rena Mailani Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
  • Kiki Rezki Faradillah Program Studi Fisioterapi Program Diploma Tiga, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, Indonesia
  • Mona Oktarina Program Studi Fisioterapi Program Diploma Tiga, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52019/ijpt.v4i1.7836

Abstrak

Latar Belakang : Tekanan darah tinggi merupakan penyakit global terbesar pada tahun 2023 dan salah satu faktor penyebab kematian dini. Tekanan darah tinggi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti usia, stres, gaya hidup dan pola makan. Orang dengan pola makan yang tidak baik akan mengakibatkan penumpukan lemak ditubuh yang akan mengakibatkan IMT berlebih atau disebut obesitas. Penumpukan lemak tersebut akan mengakibatkan sumbatan di pembuluh darah. Menurut statistik RISKESDAS tahun 2023, terdapat 23,8 persen penderita obesitas di Indonesia

Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Dengan sampel 92 lansia dan dengan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Penelitian ini dilangsungkan secara offline melalui alat ukur sfigmomanometer dan lembar skrining

Hasil : Indeks massa tubuh terbanyak dengan kategori obesitas dengan persentase 47,8% dan nilai tekanan darah tinggi terbanyak dengan kategori tekanan darah tinggi stage I dengan persentase 77,2%. Setelah uji korelasi diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan tekanan darah tinggi, dengan p=0.153 p(<0,05).

Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan tekanan darah tinggi.

 

Kata kunci: Tekanan Darah; Indeks Massa Tubuh; Lansia; Fisioterapi

 

Diterbitkan

2024-08-27