HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN RISIKO SARKOPENIA PADA LANJUT USIA DI KELURAHAN UNTIA KOTA MAKASSAR
DOI:
https://doi.org/10.52019/ijpt.v3i2.6200Abstrak
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan risiko sarkopenia pada lanjut usia di Kelurahan Untia Kota Makassar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling dan didapatkan 67 sampel memenuhi kriteria inklusi. Indeks Massa Tubuh (IMT) dihitung berdasarkan rumus berat badan dibagi kuadrat tinggi badan dalam satuan meter, sedangkan risiko sarkopenia diketahui menggunakan lingkar betis sebagai indikator massa otot. Hasil: Dalam penelitian ini didapatkan IMT dengan kategori normal mendominasi (62.7%), diikuti lansia obesitas (14.9%), gemuk (10.4%), kurus (7.5%), dan sangat kurus (4.5%). Selanjutnya didapatkan lansia yang memiliki massa otot rendah sebanyak 76.1% yang merujuk pada kondisi risiko sarkopenia. Uji korelasi yang digunakan yaitu pearson product moment dan didapatkan hasil nilai p sebesar 0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan risiko sarkopenia pada lanjut usia di Kelurahan Untia Kota Makassar. Nilai correlational coefficient bernilai positif sebesar 0,486 dengan tingkat hubungan yang moderat/sedang. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan risiko sarkopenia pada lanjut usia di Kelurahan Untia Kota Makassar.
Kata kunci: Geriatri; Fisioterapi; Indeks Massa Tubuh (IMT); Lansia; Penuaan; Sarkopenia