PENANGANAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST OPERASI CORONARY ARTERY BYPASS GRAFT: STUDI KASUS
DOI:
https://doi.org/10.52019/ijpt.v2i1.4059Keywords:
Kardiovaskular, Paska Operasi, Coronary Artery Bypass Graft, FisioterapiAbstract
Pola hidup masyarakat mengalami pergeseran menjadi pola hidup serba instan yang tidak sehat. Hal itu menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit jantung koroner yang dipicu oleh makanan yang tidak sehat dan tidak diimbangi oleh aktifitas fisik (olahraga) rutin. Penyakit jantung koroner ini merupakan kasus utama penyebab kematian dan kesakitan pada manusia, sehingga perlu pencegahan dan pengobatan untuk penyakit tersebut. Salah satu pengobatan yang diberikan adalah operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG). CABG merupakan intervensi dari penyakit jantung koroner dengan cara membuat saluran baru melewati bagian arteri koronaria yang mengalami penyempitan atau penyumbatan. Pada kasus paska operasi CABG tersebut, pasien mengalami nyeri, penurunan gerak dan fungsi tubuh dan memerlukan proses recovery dari operasi yang dijalankan. Untuk mengatasi hal tersebut, pasien diberikan berbagai tindakan paska operasi dan salah satunya adalah fisioterapi. Fisioterapi melakukan intervensi untuk mengurangi nyeri, melancarkan saluran napas paska operasi, dan memaksimalkan lingkup gerak sendi dan kekuatan otot tubuh terutama anggota gerak pasien.
References
Aydin, F. et al. (2019) ‘Chest pain score: A novel and practical approach to angina pectoris. A diagnostic accuracy study’, Sao Paulo Medical Journal, 137(1), pp. 54–59.
Diodato, M. and Chedrawy, E. G. (2014) ‘Coronary Artery Bypass Graft Surgery: The Past, Present, and Future of Myocardial Revascularisation’, Surgery Research and Practice, 2014, pp. 1–6.
Ford, T. J. and Berry, C. (2020) ‘Angina: contemporary diagnosis and management’, Heart (British Cardiac Society), 106(5), pp. 387–398.
Hussain, S. M. A. and Harky, A. (2019) ‘Complications of Coronary Artery Bypass Grafting’, International Journal of Medical Reviews, 6(1), pp. 1–5.
Kahlon, R. S. and Armstrong, E. J. (2018) ‘Coronary artery bypass grafting among patients with prior percutaneous coronary interventions’, Journal of the American Heart Association, 7(20), pp. 1–3.
Karyatin, K. (2019) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner’, Jurnal Ilmiah Kesehatan, 11(1), pp. 37–43.
Ramadhan Effendi, M. S. (2021) ‘Hubungan Dislimedia Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner’, Medika Hutama, 02(02), pp. 439–447.
Safri, Z. (2018) ‘Management of coronary artery disease’, IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 125(1).
Santosa, W. N. and Baharuddin, B. (2020) ‘Penyakit Jantung Koroner dan Antioksidan’, KELUWIH: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran, 1(2), pp. 98–103.
Seo, Y. G. et al. (2017) ‘Inpatient cardiac rehabilitation programs’ exercise therapy for patients undergoing cardiac surgery: National Korean Questionnaire Survey’, Journal of Exercise Rehabilitation, 13(1), pp. 76–83.
Turky, K. and Afify, A. M. A. (2017) ‘Effect of Preoperative Inspiratory Muscle Training on Alveolar-Arterial Oxygen Gradients after Coronary Artery Bypass Surgery’, Journal of Cardiopulmonary Rehabilitation and Prevention, 37(4), pp. 290–294.
Ziv-Baran, T. et al. (2019) ‘The epidemiology of coronary artery bypass surgery in a community hospital: A comparison between 2 periods’, Medicine, 98(13), p. e15059.