GAMBARAN MUSCULOSKELETAL DISORDER PADA PELAUT KRI TORANI-860
DOI:
https://doi.org/10.52019/ijpt.v2i1.3329Keywords:
Disorder, KRI, Musculoskeleta, PelautAbstract
Latar Belakang Musculoskeletal disorder umum dijumpai pada pada tentara karena beban kerja yang berat dan berbahaya, tidak terkecuali tentara yang bekerja di kapal perang. Keluhan yang dirasakan beragam, baik yang sifatnya reversible maupun persistent sehingga menurunkan kesiapan tempur pelaut di kapal Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang diperoleh mengenai musculoskeletal disorder pada pelaut KRI Torani-860. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan Survei. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik total sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga mendapatkan sampel sebanyak 23 pelaut. Parameter yang digunakan adalah Nordic Body Map (NBM), Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ), dan Rapid assesment of Physical Activity (RAPA). Hasil Penelitian didapatkan (91.3%) pelaut melakukan physical activity kategori Active pada RAPA 1, (91.3%) pelaut memiliki tingkat risiko ringan MSD, sebesar (82.6%) mengeluhkan MSD 12 bulan maupun 7 hari terakhir, (69.6%) mengalami gangguan aktivitas normal akibat MSD, punggung bawah (78.3%) dan leher (60.8%) merupakan dua regio yang paling banyak mengalami gangguan MSD. Kesimpulan penelitian ini adalah, sebagian besar pelaut memiliki keluhan MSD dengan kategori ringan dimana MSD yang terjadi pada pelaut memiliki banyak faktor pencetus yang dapat meningkatkan keluhan.
References
Hiebert, R. et al. (2020) ‘Incidence and Mechanisms of Musculoskeletal Injuries in Deployed Navy Active Duty Service Members Aboard Two U.S. Navy Air Craft Carriers’, Military Medicine, 185(9–10), pp. E1397–E1400. doi: 10.1093/milmed/usaa004.
KEMHAN (2017) NASIONALISME DAN BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF KETAHANAN NASIONAL, Bela Negara. Available at: https://www.kemhan.go.id/belanegara/opini/asd (Accessed: 8 April 2021).
Mayasari, D. &Saftarina, F. (2016) ‘Ergonomi Sebagai Upaya Pencegahan Musculoskletal Disorders JK Unila | Volume 1 | Nomor 2| Oktober’, Jurnal Kedokteran Universitas Lampunh, 1(2), pp. 369–379. Available at: http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/JK/article/view/1643.
Nawrocka, A. et al. (2019) ‘Association between objectively measured physical activity and musculoskeletal disorders, and perceived work ability among adult, middle-aged and older women’, Clinical Interventions in Aging, 14, pp. 1975–1983. doi: 10.2147/CIA.S204196.
Phedy, P. and Gatam, L. (2016) ‘Prevalence and associated factors of musculoskeletal disorders among young dentists in Indonesia’, Malaysian Orthopaedic Journal, 10(2), pp. 1–5. doi: 10.5704/MOJ.1607.001.
Santosa, A. and Ariska, D. K. (2018) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Musculoskeletal Disorders pada Pekerja Batik di Kecamatan Sokaraja Banyumas’, Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, 16(1), pp. 42–46.
Shattuck, N. L. et al. (2016) ‘Prevalence of musculoskeletal symptoms, excessive daytime sleepiness, and fatigue in the crewmembers of a U.S. navy ship’, Military Medicine, 181(7), pp. 655–662. doi: 10.7205/MILMED-D-15-00279.
Tarwaka (2015) Ergonomi Industri : Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.
Tavakkol, R. et al. (2020) ‘A multidisciplinary focus review of musculoskeletal disorders among operating room personnel’, Journal of Multidisciplinary Healthcare, 13, pp. 735–741. doi: 10.2147/JMDH.S259245.
Utami, U., Karimuna, S. and Jufri, N. (2017) ‘HUBUNGAN LAMA KERJA, SIKAP KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN MUSKULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PETANI PADI DI DESA AHUHU KECAMATAN MELUHU KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017’, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah, 2(6), p. 198186.