Analisis Semiotika Tentang Budaya Punk Fashion Pada Iklan Gudang Garam Surya Rise and Shine Versi Bangkit

Penulis

  • M. Dwiki Ferqutanto Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Sahid Jakarta
  • Aska Leonardi Universitas Sahid Jakarta
  • Supriadi Supriadi

DOI:

https://doi.org/10.33822/gk.v5i2.5493

Abstrak

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi budaya punk fashion melalui jaket kulit Ramones pada iklan Gudang Garam Surya Rise and Shine versi bangkit. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan penyajian data secara deskriptif. Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah semiotika yang dikemukakan oleh Charles Sanders Pierce, dan Ferdinand De Saussure. Hasil penelitian menunjukkan jaket kulit Ramones mampu merepresentasikan budaya punk fashion melalui iklan Gudang Garam Surya Rise and Shine versi bangkit. Meskipun jaket kulit Ramones sudah lama menjadi ikon punk, tetapi dengan hadirnya pada iklan semakin memperkuat terhadap fashion punk jaket kulit Ramones.

Biografi Penulis

Aska Leonardi, Universitas Sahid Jakarta

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta

Unduhan

Diterbitkan

2023-01-28

Terbitan

Vol 5 No 2 (2022): Global Komunika

Bagian

ARTIKEL

Lisensi

Hak Cipta (c) 2022 Global Komunika : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Creative Commons License

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka

Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:

  1. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
  2. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
  3. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).