EKSISTENSI RADIO DALAM PROGRAM PODCAST DI ERA DIGITAL KONTEN (Studi Deskriptif Program Podcast 101jakfm.com)
DOI:
https://doi.org/10.33822/gk.v3i1.1713Abstract
Hadirnya ilmu perkembangan dan teknologi baru yang ada di Indonesia dan mulai digunakan oleh stasiun penyiaran publik, swasta, maupun komunitas untuk menyebarluaskan siaran melalui media internet, yaitu streaming. Salah satu radio yang menggunakan radio internet atau streaming untuk menyebarluaskan program siarannya, dalam menerapkan strategi komunikasi Radio Jak 101 FM terlebih dahulu mengenal khalayak sasaran (pendengar). Setelah mengetahui khalayak sasaran, di era digital saat ini Jak 101FM membuat program podcast, karena di era digital saat ini membuat program podcast merupakan hal utama yang dapat ditawarkan kepada klien – kliennya dalam menawarkan kerjasama iklan radio. Radio merupakan salah satu media komunikasi massa yang efektif bagi masyarakat karena jangkauannya yang luas dan dapat menembus berbagai lapisan dan kalangan masyarakat. Keberhasilan suatu radio pada umumnya bergantung pada bagus tidaknya suatu program acara yang di sajikan. Hasil penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa eksistensi Radio Jak 101 FM sebagai media informasi masyarakat kota Jakarta dan sekitarnya telah mewarnai kehidupan pendengarnya, dalam era digital saat ini Radio 101 Jak FM telah membuat konten konten yang menarik unik kreatif agar eksistensinya tetap bertahan. Studi analisis deskriptif ini bertujuan bagaimana stasiun radio dapat bertahan di era digital dengan pemanfaat new media yaitu podcast. Podcast merupakan konten digital yang sedang popular dikalangan masyarakat khususnya kaum muda-mudi. Maka dari itu perlunya media radio mengikuti perkembangan teknologi informasi berbasis internet atau digitalReferences
Abidin, Z. (2007). Analisis Eksistensial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Berry, R. (2006). Will The iPod Kill The Radio Star? Convergence: The International Journal of Research into New Media Technologies.
Effendy, P. D. O. U. (2005). Ilmu Komunikasi : Teori Dan praktek. PT Remaja Rosdakarya.
Masduki. (2004). Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta.
McQuail, D. (2011). Teori Komunikasi Massa McQuail (6th ed.). Jakarta: Salemba Humanika.
Moleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif (1st ed.). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Fadilah, E., Yudhapramesti, P., & Aristi, N. (2017). Podcast sebagai Alternatif Distribusi Konten Audio. Jurnal Kajian Jurnalisme, 1(1), 90–104. https://doi.org/10.24198/kj.v1i1.10562
Harkandi Kencana, W. (2020). Platform Digital Siaran Suara Berbasis on Demand (Studi Deskriptif Podcast Di Indonesia). Jurnal Komunikasi Dan Media, 4(2), 191–207.
https://billboardid.com/kebangkitan-podcast-di-indonesia-dan-kurangya-podcast-musik-lokal/
Downloads
Published
Issue
Section
License
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).