Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Orang Tua tentang Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Semanding

Authors

  • Herni Ayu Anugrahaeni Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Wahyuningsih Triana Nugraheni Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Wahyu Tri Ningsih Poltekkes Kemenkes Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.52020/jkwgi.v6i1.3459

Keywords:

keperawatan

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada balita berusia kurang dari lima tahun, yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis. Tahun 2019 prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Semanding 25,54%, akan tetapi tahun 2020 stunting di Desa Penambangan mencapai 44,4%. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan orang tua tentang stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Semanding. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi. Populasi pada penelitian ini adalah orang tua yang memiliki balita stunting di Desa Penambangan wilayah kerja Puskesmas Semanding. Besar sampel 114 orang, teknik sampling menggunakan Purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, yang di analisis menggunakan uji Korelasi Spearman. Hasil Penelitian sebagian besar (54,4%) orang tua memiliki tingkat pendidikan dasar dan hampir setengahnya (43,0%) memiliki pengetahuan tentang stunting yang cukup. Berdasarkan hasil uji Spearman Rank Correlation didapatkan nilai signifikan sebesar 0,000 (<0,05), maka terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan orang tua tentang stunting. Sebagian besar orang tua dengan tingkat pendidikan dasar memiliki pengetahuan cukup, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dengan pengetahuan orang tua tentang stunting di Desa Penambangan wilayah kerja Puskesmas Semanding mempunyai hubungan yang signifikan. Dengan demikian perlu ditingkatkan pendidikan secara informal maupun non formal, dan meningkatkan pengetahuan tentang stunting pada orang tua dengan cara lebih aktif mengikuti kegiatan posyandu, kegiatan penyuluhan, serta melakukan pendampingan untuk para orang tua yang memiliki balita stunting di Desa Penambangan wilayah kerja Puskesmas Semanding.

References

Achmadi, U. F. (2014). Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arnita, S., Rahmadhani, D. Y., & Sari, M. T. (2020). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Upaya Pencegahan Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 9(1), 7-14.

Budiawan, B. (2018). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015. Media Gizi Pangan, 25(1), 25-32.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban. (2018). Laporan Hasil Kegiatan Bulan Timbang. Semanding: Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban. (2019). Laporan Hasil Kegiatan Bulan Timbang. Semanding: Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban. (2020). Laporan Hasil Kegiatan Bulan Timbang. Semanding: Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban.

Fauzi, M., & KM, S. (2020). Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Pekerjaan Ibu Balita Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas X Kabupaten Indramayu. Jurnal Seminar Nasional, 2 (1), 9-15.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan : Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementrian Kesehatan. (2020). Studi Status Gizi Balita Terintegrasi Susenas 2019. Jakarta: Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Balitbangkes Kemenkes Republik Indonesia.

Margawati, A., & Astuti, A. M. (2018). Pengetahuan Ibu, Pola Makan dan Status Gizi pada Anak Stunting Usia 1-5 Tahun di Kelurahan Bangetayu, Kecamatan Genuk, Semarang, Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 6(2), 82-89.

Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Olsa, E. D., Sulastri, D., & Anas, E. (2018). Hubungan sikap dan pengetahuan ibu terhadap kejadian stunting pada anak baru masuk Sekolah Dasar di kecamanatan Nanggalo. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3), 523-529.

Pratiwi, N. K. (2017). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang Tua, Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Smk Kesehatan Di Kota Tangerang. Pujangga, 1(2), 31.

Pratiwi, S. R. (2019). Manajemen kampanye komunikasi kesehatan dalam upaya pengurangan prevalensi balita stunting. Jurnal Manajemen Komunikasi, 4(1), 82-103.

Rahmandiani, R. D., Astuti, S., Susanti, A. I., Handayani, D. S., & Didah, D. (2019). Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Tentang Stunting Dengan Karakteristik Ibu dan Sumber Informasi di Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Kesehatan, 5(2).

Sudargo, T., & Aristasari, T. (2018). 1000 hari pertama kehidupan. Yogyakarta: UGM PRESS.

Waliulu, S. H., Ibrahim, D., & Umasugi, M. T. (2018). Pengaruh edukasi terhadap tingkat pengetahuan dan upaya pencegahan stunting anak usia balita. Jurnal Penelitian Kesehatan" SUARA FORIKES"(Journal of Health Research" Forikes Voice"), 9(4), 269-272.

Watson, F., M.Sc., et.al. (2019). Pembangunan Gizi di Indonesia. Jakarta: Kementrian PPN/Bappenas.

Wulandari, W., Budiastutik, I., & Alamsyah, D. (2016). Hubungan karakteristik sosial ekonomi dan pola asuh pemberian makan terhadap kejadian stunting pada balita di Puskesmas Ulak Muid Kabupaten Melawi. JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan, 3(2).

Yuliana, W., ST, S., Keb, M., & Hakim, B. N. (2019). Darurat stunting dengan melibatkan keluarga. Sulawesi Selatan: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.

Published

2022-03-16