Abstract
Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang pelatihan pola konsumsi bayi pada kader posyandu Desa Sindangsari Pabuaran Serang Banten pada tahun 2022 terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan responden terhadap keterampilan pola konsumsi bayi 0-24 bulan dalam kategori pengetahuan baik yaitu terjadi peningkatan sebesar 19% dari 63,79% menjadi 82,79% (31 responden), namun analisis dari tingkat pengetahuan dan pola konsumsi bayi pada kejadian stunting di Desa Sindangsari Pabuaran Serang Banten tahun 2022 belum dilakukan. Metode: Artikel ini merupakan analisis deskriptif korelatif terhadap hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat FK UPN Veteran Jakarta bekerjasama dengan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat FK UNTIRTA Serang Banten untuk melihat faktor risiko dari tingkat pengetahuan dan pola konsumsi bayi terhadap kejadian stunting di Desa Sindangsari Pabuaran Serang Banten tahun 2022. Hasil: Analis tingkat pengetahuan peserta di lakukan terhadap kejadian stunting di Desa Sindangsari. Jumlah responden dalam kegiatan pengabdian yaitu 31 responden yang terdiri dari kader posyandu di Desa Sindangsari serta ibu yang memiliki balita yang melakukan kunjungan ke Posyandu. Terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita di Desa Sindangsari. Hasil anaslis antara penyuluhan dan pelatihan pola konsumsi bayi dan balita yang sudah bagus tetapi masih terdapat 2 balita stunting dapat dikarenakan riwayat penyakit infeksi mempengaruhi penyerapan nutrisi pada proses pencernaan pada balita stunting dan tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan kader posyandu Sindangsari mengenai pola konsumsi. Kesimpulan: Analisis tingkat pengetahuan pola konsumsi bayi dan kejadian stunting di Desa Sindangsari Pabuaran Serang Banten tahun 2022 didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan kader posyandu Desa Sindangsari dengan kejadian 2 balita stunting di Desa Sindangsari Pabuaran Serang Banten.
References
Anggraini, ND. (2019). Analisis faktor risiko Kejadian Stunting pada aanak usia 12-59 bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal MTPH 3 (1) : 86-93
Hidayat, A. N., & Ismawati, I. (2019). FaktorFaktor Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Kramatwatu Kabupaten Serang. Jurnal BIMTAS: Jurnal Kebidanan Umtas, 3 (1) : 28–35
Kemendes RI. (2019). Buku saku desa dalam penanganan stunting. Jakarta : Kemendes RI Kemenkes RI. (2018). Buletin Stunting : Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Kementerian
Kesehatan RI Kemenkes RI. (2020). Panduan Pelaksanaan Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu untuk Kader dan Petugas Posyandu. Direktorat Gizi Masyarakat, 1–30.
Kemenkes RI. (2021). Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Tahun 2021.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kosim. (2016). Buku ajar Neonatologi. Jakarta : IDAI
Nurmawati dkk. (2021). Analisis faktor risiko kejadian stunting pada balita diwilayah kerja Puskesmas Ramung Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah. Jurnal of Healthcare Technology and Medicine 7 (2) : 1137-1157
Purnamasari, Ika dkk. (2022). Analisis Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Balita. jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 9 (1) : 48-56
Susantiningsih, T dkk. (2023). Pendampingan Pola Konsumsi Bayi Pada Kader Posyandu Desa Sindangsari Pabuaran Serang Banten Sebagai Upaya Pencegahan Stunting. Wikrama Parahita: Jurnal Pengabdian Masyarakat JPM Wikrama Parahita p-ISSN 2599-0020, e-ISSN 2599-0012