Peran Institusi Masjid dalam Pembangunan Ekonomi Lokal: Studi Kasus pada Masjid Jogokariyan Yogyakarta

Authors

  • Emon Saputra Universitas Gadjah Mada
  • Dian Agustina Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.47700/jiefes.v2i2.3687

Keywords:

Institusi Lokal, Institusi Masjid, Pembangunan Ekonomi Lokal

Abstract

Abstract

This study is motivated by a phenomenon of the low level of welfare and the economy of the Indonesian people. The concept of Local Economic Development (LED) by utilizing local institutions in developing the economy can be one solution. This study aims to find out the role of the Jogokariyan Mosque institutions in efforts to develop the local economy. Yogyakarta Jogokariyan Mosque is one example of successful mosque institutions in efforts to encourage local economic development by looking at the effects of change and the many achievements. The type of this study is qualitative research, with a case study approach. The results show that there are four roles played by the Jogokariyan Mosque institutions in local economic development efforts, namely expansion of opportunities for small communities in employment and business opportunities, expansion for the community to increase income, empowerment of micro business institutions in the production and marketing process and institutional empowerment of partnership network between the government, private sector entity and local community. This study shows that the existence of mosques in Indonesia is very strategic and has the potential to overcome public problems, especially economic problems in local communities.


Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena rendahnya tingkat kesejahteraan dan perekonomian bangsa Indonesia. Konsep Pembangunan Ekonomi Lokal (PEL) dengan pemanfaatan institusi lokal dalam pembangunan ekonomi dapat menjadi salah satu solusi atas permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Masjid Jogokariyan Yogyakarta terhadap pembangunan ekonomi lokal. Masjid Jogokariyan Yogyakarta merupakan salah satu contoh insitusi masjid yang berhasil mendorong pembangunan ekonomi lokal terbukti dengan dampak perubahan dan banyaknya prestasi yang diperoleh oleh Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat empat dampak atas peranan yang dilakukan oleh institusi Masjid Jogokariyan dalam upaya pembangunan ekonomi lokal yaitu perluasan kesempatan bagi masyarakat kecil dalam kesempatan kerja dan usaha, perluasan bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan, keberdayaan lembaga usaha mikro dalam proses produksi dan pemasaran dan keberdayaan lembaga jaringan kerja kemitraan antara pemerintah, entitas swasta, dan masyarakat lokal. Penelitian ini membuktikan bahwa keberadaan masjid sangat strategis dan potensial untuk mengatasi permasalahan publik khususnya masalah ekonomi di masyarakat lokal.


References

Afifi, M. (2007). Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan ekonomi lokal: Studi kasus pengembangan budidaya rumput laut di Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat. Paper dipresentasikan di International Conference “Persidangan Antarbangsa Pembangunan Aceh (PAPA 2nd)” Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. Aceh.

Akbary, I.A. (2015). Belajar dari Masjid Jogokariyan yang mendunia. Diperoleh tanggal 26 February 2019, dari Pontianak Post: https://www.pontianakpost.co.id/ belajar-dari-masjid-jogokariyan-yang-mendunia.

Amin, N. (2019). Potensi masjid dan peningkatan kinerja takmir. Diperoleh tanggal 28 Mei 2019, dari Bimaislam Kemenag: https://bimasislam.kemenag.go.id/post/opini/potensi-masjid--peningkatan-kinerja-takmir.

Artiningsih, & Handayani, W. (2009). Analisis peringkat daya saing sektor usaha dan penerapan kebijakan pengembangan ekonomi lokal Kota Semarang. Riptek, 3(1), 1-11.

Blakely, E.J. (1994). Planning local economic development (Theory and practice). California: Sage Publications. Inc.

Dalmeri. (2014). Revitalisasi Fungsi Masjid Sebagai Pusat Ekonomi dan Dakwah Multikultural. Jurnal Walisongo, 22(2), 321-350.

Endraswara, S. (2012). Metodelogi penelitian kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Guest, G. S. (2013). Collecting Qualitative Data: A Field Manual for Applied Research. Sage Publication.

Hidayat, A. (2014). Masjid dalam Menyikapi Peradaban Baru. Kebudayaan Islam, 12(1), 13-26.

Imhar, D.E. (2009). Pemberdayaan institusi lokal dan implikasinya bagi masyarakat. Jurnal WACANA, 10(1), 78-97.

Indratno, I., & Agustina, H. (2005). Studi kemampuan masyarakat dalam pengembangan ekonomi lokal sebagai upaya pengentasan kemiskinan (Studi kasus Desa Tegalurung Kecamatan Lengonkulon Kabupaten Subang). Jurnal Sosial dan Pembangunan, 21(3), 416-429.

Kurniawan, S. (2014). Masjid Dalam Lintasan Sejarah Umat Islam. Jurnal Khatulistiwa – Journal of Islamic Studies, 4(2), 169-184.

Lfe, Jim. (1996). Community development: Creating community alternatives-Vision, Analysis and practice. Australia: Longman.

Marut, D.K., (2000). Otonomi daerah: Peluang dan tantangan bagi siapa?. Jurnal Ilmu Sosial Transformatif, 5(1), 2-9.

Prasetyo, R. H. (2014). Pengembangan klaster industri pengolahan jagung Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban dengan Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL). Surabaya: ITS.

Razak, A.A., Hussin, M.Y., Fidlizan, M., & Mahjom, N. (2014). Economic significance of mosque institution in Perak State, Malaysia. Kyoto Bulletin of Islamic Area Studies, 7(1), 98-109.

Rustiadi, E. (2011). Perencanaan dan pengembangan wilayah. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Rakyat.

Sinaga, A.A. (2017). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan ekonomi lokal (PEL) di Kota Medan (studi kasus usaha kecil dan menengah sebagai sektor basis). Jurnal Manajemen dan Bisnis, 17(1), 72-82.

Soekanto, S. (2002). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soetomo. (2013). Masalah sosial dan upaya pemecahannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, E. (2012). Managemen Masjid: Kiat Sukses Meningkatkan Kualitas SDM Melalui Optimalisasi Kegiatan Umat Berbasis Pendidikan Berkualitas Unggul. Bandung: Alfabeta.

Suminto, I.M., & Syarifuddin, A. (2013). Model penciptaan lapangan kerja melalui pembangunan ekonomi lokal pada Kecamatan Samarinda Ilir. Manajemen dan Kewirausahaan, 15(2), 123-130.

Sunartiningsih, A. (2004). Pemberdayaan masyarakat desa melalui institusi lokal. Yogyakarta: Aditya Media.

Sunarto, K. (2004). Pengantar sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Supriyadi, E. (2007). Telaah kendala penerapan pengembangan ekonomi lokal: Pragmatisme dalam praktek pendekatan PEL. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 18(2), 103-123.

Website Resmi Masjid Jogokariyan. (2019). Sejarah Masjid Jogokariyan. Diperoleh tanggal 9 Mei, 2019, dari Masjid Jogokariyan Yogyakarta: http://masjidjogokariyan.com/sejarah-masjid-jogokariyan/.

Zaaijer, M., & Sara L.M. (1993). Local economic development as an instrument for urban poverty alleviation. Third World Planning Review, 15(2), 127-142.

Zukunft Im Zentrum. (1993). Learning from European experiences; Employment and regeneration policies in crisis regions. Paper dipresentasikan di European Network for Economic. Berlin.

Downloads

Published

2021-12-26