REKONSTRUKSI MAKNA HOAKS DI TENGAH ARUS INFORMASI DIGITAL

Authors

  • Rut Rismanta Silalahi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
  • Vinta Sevilla Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.33822/gk.v3i1.1722

Abstract

Hoaks kini menjadi catch-all phrase yang digunakan untuk menyebut semua hal yang dianggap bohong, mulai dari fitnah, ghibah, hasut, misinformasi, disinformasi, dan kemudian melebar hingga mencakup janji kampanye yang tidak terpenuhi, hoax yang membangun, propaganda, satir, dan lain-lain. Pemahaman hoaks yang melebar ini membingungkan masyarakat, terutama dalam mengidentifikasi mana informasi yang termasuk hoaks dan mana yang bukan. Ternyata kebingungan ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Di luar negeri, juga terjadi kebingungan yang sama terhadap istilah Fake News. Sehingga, para akademisi dan praktisi di bidang komunikasi dan media menilai perlu adanya definisi operasional yang jelas tentang apa itu Fake News. Penelitian ini berupaya merespon tantangan tersebut, dalam hal ini tentang hoaks. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana hoaks dimaknai oleh pemerintah, media (jurnalis), akademisi dan aktivis anti hoaks di Indonesia, untuk kemudian mencapai kesepakatan bersama tentang definisi dan indikator hoaks yang sesuai dengan konteks Indonesia. Metode penelitian ini adalah kualitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumen, wawancara mendalam dan Focus Group Discussion. Harapan peneliti adalah dengan adanya makna hoaks yang disepakati bersama, para stakeholders dapat menggunakannya untuk mengklasifikasikan informasi hoaks dengan lebih tepat, mengedukasi masyarakat awam tentang definisi hoaks, sehingga masyarakat bisa mengidentifikasi hoaks dengan lebih jelas dan terhindar dari tipu daya hoaks.

Kata Kunci: fake news, hoaks, makna, informasi digital

Author Biographies

Rut Rismanta Silalahi, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Dosen Ilmu Komunikasi 

FISIP UPNVJ

Vinta Sevilla, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Dosen Ilmu Komunikasi 

FISIP UPNVJ

References

Ahmadi, R. 2014 Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Ar-Ruzzmedia, 2014.

Bata, A. (2019, Januari). Hoax di Tahun Politik. Berita Satu. Diakses dari https://www.beritasatu.com/fokus/hoax-di-tahun-politik

Derakhshan, H. & Wardle, C. (2017). Information Disorder: Toward an Interdisciplinary Framework for Research and Policy Making (Council of Europe Report DGI (2017)09). Diakses dari https://rm.coe.int/information-disorder-toward-an-interdisciplinary-framework-for-researc/168076277c

Galbin, Alexandra. (2014). An Introduction To Social Constructionism. Expert Projects Publishing House. Vol. 26, pp 82-92.

Gergen, K. J. (2001). An invitation to social construction. Thousand Oaks, CA: Sage.

Hoax Sama Dengan Fitnah dan Ghibah, Umat Diminta Bijak Sebar Informasi. (2017, Oktober). Banjarmasin Post. Diakses dari http://banjarmasin.tribunnews.com/2017/10/07/hoax-sama-dengan-fitnah-dan-ghibah-umat-diminta-bijak-sebar-informasi

Ihsanuddin. (2018, Januari). Kepada Badan Siber: Kalau Hoaks yang Membangun, Silakan Saja. Kompas.com. Diakses dari https://nasional.kompas.com/read/2018/01/03/12215331/kepala-badan-siber-kalau-hoaks-yang-membangun-silakan-saja

Ihsanuddin. (2018, Januari). Persilakan Hoaks yang Membangun, Ini Penjelasan Kepala Badan Siber. Kompas.com. Diakses dari https://nasional.kompas.com/read/2018/01/03/17033761/persilakan-hoaks-yang-membangun-ini-penjelasan-kepala-badan-siber

Maharani, T. (2019, Januari). PKS: Buka Janji Kampanye Jokowi, Mana Yang Sudah Dipenuhi. Detik News. Diakses dari https://news.detik.com/berita/d-4367961/pks-buka-janji-kampanye-jokowi-mana-yang-sudah-dipenuhi

Miles, M. B. & Huberman, A. M. Analisis Data Kualitatif. 1992. (Tjetjep Rohendi Rohidi, penerjemah). Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia

Misinformasi Sebabkan Hoax, Ini Pesan Ketua PP Muhammadiyah. (2018, November). SuaraMuhammadiyah. Diakses dari http://www.suaramuhammadiyah.id/2018/11/26/misinformasi-sebabkan-hoax-ini-pesan-ketua-pp-muhammadiyah/

Pellegrini, L.A. 2008. An Argument For Criminal Hoax. Disertasi. University of Southern California.

Putra, L.M. (2017, Januari). NU: “Hoax” Itu Namanya Fitnah, Jelas Tidak Boleh. Kompas.com. Diakses dari https://nasional.kompas.com/read/2017/01/05/22254681/nu.hoax.itu.namanya.fitnah.jelas.tidak.boleh.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta

Tim Prabowo Soal Hari Antihoaks: Jokowi Harusnya Jadi Bapak Kebohongan. (2018, Oktober). Kumparan News. Diakses dari https://kumparan.com/@kumparannews/tim-prabowo-soal-hari-antihoaks-jokowi-harusnya-jadi-bapak-kebohongan-1538645184739198703

Wahyu, D. (2017, Februari). Kata “Hoaks” dan “Meme” Sudah Tercatat di Kamus Bahasa Indonesia. Kompas.com. Diakses dari https://nasional.kompas.com/read/2017/02/28/13203281/kata.hoaks.dan.meme.sudah.tercatat.di.kamus.bahasa.indonesia

West, E.L & Turner, L.H. 2007. Introducing Communication Theory: Analysis and Application. New York: McGraw-Hill Higher Education

Downloads

Published

2020-06-10