KAJIAN LITERATUR: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TANDA AWAL GEJALA STROKE DENGAN KEPUTUSAN MENCARI BANTUAN KESEHATAN PADA INDIVIDU DENGAN RISIKO STROKE

Authors

  • Desna Ria Simatupang
  • Dora Samaria

DOI:

https://doi.org/10.52020/jkwgi.v3i1.1082

Keywords:

pengetahuan tanda awal gejala stroke, perilaku mencari bantuan kesehatan, stroke

Abstract

Stroke merupakan gangguan pada pembuluh darah dimana terdapat adanya gumpalan atau sumbatan yang mengakibatkan aliran darah mengalami gangguan untuk mengalir ke otak. Stroke menduduki peringkat pertama sebagai penyakit mematikan yang tidak menular. Tujuan dilakukannya kajian literatur adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan tanda gejala awal stroke dengan keputusan mencari bantuan kesehatan pada individu dengan risiko stroke. Pengumpulan data dengan menggunakan metode Systematic Literature Review. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan termasuk dalam kategori rendah, dan kesadaran individu akan tanda gejala awal stroke juga termasuk dalam kategori rendah. Individu akan mencari bantuan kesehatan seperti menghubungi ambulance, dokter, dan pergi ke rumah sakit, meskipun memiliki tingkat pengetahuan dan kesadaran yang rendah terhadap tanda gejala awal stroke. Hasil kajian literatur ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan kesadaran yang rendah terhadap tanda gejala stroke tidak ada kaitannya terhadap perilaku seseorang untuk menghubungi petugas kesehatan. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tanda gejala awal stroke terhadap keputusan mencari bantuan kesehatan pada individu dengan risiko stroke.

References

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Aromataris, E., & Riitano, D. (2014). Systematic Reviews. AJN, American Journal of Nursing,114(5), 49-56. doi:10.1097/01.naj.0000446779.99522.f6

Aveyard, H. (2014). Doing a literature review in health and social care: A practical guide. Ed.3. Maidenhead: McGraw-Hill/Open University Press. Departement Kesehatan RI. (2008). Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta Wahjoepramono (2010). 171 Tanya Jawab Tentang Stroke. Ed.1. Hal. 23-24. ISBN 978-97922-545-6. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. European Society Of Cardiology. (2012). Atrial Fibrillation Is A Modifiable Risk Factor For Stroke. Italy. Diunduh Pada Hari, Selasa, 12 April 2016. Retrieved from http://www.escardio.org/The-ESC/Press-Office/Press-releases/Last-5-years/Atrialfibrillation-is-a-modifiable-risk-factor-for-stroke Lakshmi K, Viswanath K, Ze CE, Sam Marconi D, David SN, Isaac R. (2014). Stroke care challenges in rural India: Awareness of causes, preventive measures and treatment options of stroke among the rural communities. IndJ Comm Health 2014;26(4):350 – 356. Moule, P. & Goodman, M. (2009). Nursing research. An introduction. Sage Publications Ltd, United Kingdom. 184, 191, 261. Wager, E. & Wiffen, J, P. (2011). Journal Evidence-Based Medicine. Ethical Issues in Preparing and Publishing Systematic Reviews. Doi 10.1111/j.1756-5391.2011.01122.x. ISSN 1756-5391. World Health Organization. (2016). Stroke, Cerebrovascular Accident. Diunduh Pada Hari, Sabtu, 20 Febuari 2016 dari http://www.who.int/topics/cerebrovascular_accident/en/ Zulfa, R. (2012). Hubungan Tingkat Faktor Risiko Dengan Pengetahuan Stroke Pada Kelompok Usia Di Atas 35 Tahun Di RW 09 Kelurahan Cirendeu Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2012. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayahtullah: Jakarta.

Published

2019-09-17