ANALISIS KOMUNIKASI DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BELA NEGARA DI MASYARAKAT
DOI:
https://doi.org/10.33822/gk.v2i1.1576Abstract
Dalam upaya menumbuhkan sikap bela negara seluruh Warga Negara Indonesia, komunikasi menjadi alat atau sarana untuk menyampaikan pesan-pesan bela negara yang di dalamnya terkandung nilai-nilai bela negara sebagai landasan sikap dan perilaku sekaligus menjadi kultur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Permasalahannya adalah bagaimana komunikasi yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dapat berfungsi untuk melakukan pembinaan kesadaran bela negara kepada masyarakat yang dilaksanakan melalui Direktorat Bela Negara. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis strategi komunikasi yang dilakukan Direktorat Bela Negara dalam menumbuhkan sikap bela negara seluruh Warga Negara Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Adapun untuk memperoleh data secara rinci penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menanamkan nilai-nilai bela negara pada Masyarakat Indonesia, Direktorat Bela Negara menggunakan strategi dari unsur-unsur komunikasi dari mulai penetapan komunikator, komunikan, pesan, media maupun efek yang diharapkan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).