KECEMASAN TERKAIT ALAT/UNIT DIALISA PADA PASIEN GGK DI RSPAD GATOT SOEBROTO JAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.52020/jkwgi.v2i1.849Keywords:
Lama menjalani Haemodialisa, tingkat kecemasanAbstract
Untuk mengobati satu pasien dengan GGK, kami menggunakan frekuensi hemodialisa yang bervariasi tergantung pada kerusakan ginjal mereka, yaitu empat sampai lima jam dalam dua sampai tiga kali seminggu. Jenis pengobatan ini dapat menyebabkan stressor bagi pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Hubungan lama Tingkat Dengan kekhawatiran laju hemodialisis terkait Peralatan / Dyalisis Satuan Pada Pasien GGK. Desain penelitian deskriptif digunakan analisis dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien GGK yang menjalani haemodialisa di unit haemodialisa RSPAD. Sampel representatif berjumlah 131 responden. Hasil Dari hasil uji statistic didapatkan nilai P Value = 0,004 berarti P Value < 0,05, sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara lama menjalani hemodialisa dengan tingkat kecemasan klien terkait alat/unit dyalisis pada klien gagal ginjal di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.Downloads
Published
2019-06-17
Issue
Section
Articles
License
KEBIJAKAN YANG DIAJUKAN UNTUK JURNAL YANG MENAWARKAN AKSES TERBUKA
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Semua naskah harus bebas dari konten plagiarisme. Semua penulis disarankan untuk menggunakan perangkat lunak pendeteksi plagiarisme untuk melakukan pemeriksaan kesamaan. Redaksi memeriksa deteksi plagiarisme artikel dalam jurnal ini dengan menggunakan perangkat lunak Turnitin. Pengecekan plagiarisme dilakukan 2x termasuk sebelum masuk ke review dan sebelum masuk ke layout. Batas toleransi untuk tes plagiarisme maksimal 25%.