HUBUNGAN STRES DENGAN KOPING ORANG TUA PADA ANAK TUNAGRAHITA USIA SEKOLAH DI YAYASAN DARMA ASIH SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BAGIAN C DAN C1 Depok
DOI:
https://doi.org/10.52020/jkwgi.v2i1.844Keywords:
anak tuna grahita, koping orangtua, stresAbstract
Keberadaan anak tuna grahita (retardasi mental) membawa stres tersendiri bagi kehidupan keluarga, termasuk didalamnya trauma psikologik, masalah dalam pengasuhan anak, beban finansial, dan isolasi sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres dengan koping orangtua pada anak retardasi mental usia sekolah (6 – 12 tahun). Desain penelitian ini menggunakan metode Cross-Sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara Total Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak retardasi mental di Yayasan Dharma Asih SLB yang berjumlah 30 responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mencakup data demografi dan pernyataan mengenai stres dan koping keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara stres dengan koping orangtua pada anak tunagrahita (p = 0,013).Downloads
Published
2019-06-17
Issue
Section
Articles
License
KEBIJAKAN YANG DIAJUKAN UNTUK JURNAL YANG MENAWARKAN AKSES TERBUKA
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Semua naskah harus bebas dari konten plagiarisme. Semua penulis disarankan untuk menggunakan perangkat lunak pendeteksi plagiarisme untuk melakukan pemeriksaan kesamaan. Redaksi memeriksa deteksi plagiarisme artikel dalam jurnal ini dengan menggunakan perangkat lunak Turnitin. Pengecekan plagiarisme dilakukan 2x termasuk sebelum masuk ke review dan sebelum masuk ke layout. Batas toleransi untuk tes plagiarisme maksimal 25%.