HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI BUDAYA, DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP SELF EFFICACY MENYUSUI

Authors

  • Setiyani UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
  • Reni Purwo Aniarti Universitas Muhammadiyah Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.52020/jkwgi.v9i1.10390

Abstract

Keberhasilan dalam praktik menyusui dipengaruhi oleh faktor internal, seperti kondisi fisiologis dan psikologis ibu, serta faktor eksternal, termasuk dukungan dari keluarga, lingkungan sosial ibu, dan latar belakang budaya. Kepercayaan diri atau keyakinan ibu dalam memberikan ASI, yang dikenal sebagai self-efficacy, juga menjadi bagian penting dari kesuksesan dalam menyusui. Memahami hubungan antara pengetahuan, persepsi budaya, dan dukungan keluarga terkait pemberian ASI dengan self-efficacy menyusui pada ibu primipara di wilayah kerja Puskesmas Mandiraja 2. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasional menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 35 responden yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling, dan data dianalisis dengan uji chi-square. Sebagian besar responden berusia antara 20-35 tahun, memiliki pendidikan terakhir SMP, dan bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). Responden dengan self-efficacy tinggi umumnya memiliki pengetahuan yang baik, yaitu sebanyak 26 orang (96,3%), persepsi budaya yang mendukung sebanyak 28 orang (84,8%) dan pada mereka yang menerima dukungan keluarga yang baik, juga sebanyak 28 orang (84,8%). Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, persepsi budaya dan dukungan keluarga tentang pemberian ASI dan self-efficacy menyusui pada ibu primipara. Peran perawat dalam pendidikan menyusui efektif dengan memberikan informasi dan dukungan terkait teknik menyusui yang benar serta membantu ibu mengatasi masalah seperti nyeri puting atau kesulitan menyusui.

Additional Files

Published

2025-03-14